Seminar Internasional HATHI Angkat Tema Water Resilience in a Changing World
29 Juli 2016
Foto : Seminar Internasional HATHI Angkat Tema Water Resilience in a Changing World
Himpunan Ahli Teknik Hidraulika Indonesia (HATHI) menyelenggarakan Seminar Internasional ke-5 dengan tema ?Water Resilience in a Changing World? di Denpasar, Bali, pada 29-31 Juli 2016. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dijadwalkan akan hadir dan memberikan sambutan pada acara tersebut.
Menurut Ketua HATHI yang juga Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi, tema tersebut dinilai relevan dimana dunia mengalami pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya penduduk, urbanisasi, meningkatnya pencemaran air, dan kurangnya infrastruktur sumber daya air mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air belum terpenuhi.
Meningkatnya permintaan air dan konflik diantara pengguna air menempatkan sumber daya air dalam posisi bahaya bila tidak dikelola secara berkelanjutan. Oleh karenanya membutuhkan terobosan dalam pengelolaan air yang efektif secara berkelanjutan dan adil sehingga bisa bermanfaat bagi semua orang.
Melalui seminar ini, diharapkan para ahli Indonesia bersama dengan ahli dari negara asing mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan memiliki pemikiran baru dalam meningkatkan ketahanan air dalam kondisi yang berubah seperti di atas. Saling berbagi pengalaman dalam pengembangan dan manajemen sumber daya air juga diharapkan bisa terjadi pada seminar tersebut.
Untuk menjawab tantangan itu, pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan, di samping ketahanan energi. Implementasi kebijakan itu sampai dengan 2019 diwujudkan melalui berbagai program pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bidang sumber daya air, diantaranya pembangunan 49 bendungan baru, pembangunan 1 juta hektar daerah irigasi, rehabilitasi 3 juta hektar daerah irigasi, penyediaan air .
Pembicara kunci dari seminar ini adalah Profesor Dr. Gyewoon Choi, Presiden Asia Water Council (AWC) yang pertama. Seperti diketahui, pada akhir Maret lalu bertempat di Bali, telah berlangsung the 1st General Assembly of AWC yang memilih Profesor Dr. Gyewoon Choi sebagai Presiden AWC atau Dewan Air Asia. Pembicara kunci kedua adalah Director of International Affairs Office for River Planning Division, Water and Disaster Management Bureau, Ministry of Land, Infrastucture, Transport and Tourism Kerajaan Jepang (MLIT), Hirotada Matsuki.
Kehadiran Presiden AWC, dan Perwakilan MLIT menjadi pembicara kunci, merupakan salah satu prestige bagi seminar yang diikuti oleh pemakalah dari Indonesia, dan pembicara dari tujuh negara (Jepang, Korea Selatan, Belanda, Phillipina, Vietnam, Bangladesh, dan Iran) tersebut. Pemakalah dan pembicara akan mempresentasikan 93 makalah terkini terkait isu Konservasi Air, Resiko dan Dampak Kejadian Cuaca Ekstrim, Pentingnya Ketahanan Air bagi Semua Kalangan, dan Governance dan Kerja Sama di bidang Sumber Daya Air.
Acara ini akan dihadiri oleh 400 peserta dari berbagai profesi di bidang sumber daya air baik dari kalangan pemerintah, akademisi, peneliti, praktisi, dan penyedia jasa baik konsultan maupun kontraktor. Sebelum seminar berlangsung, pada hari sebelumnya para peserta akan mengikuti kunjungan ke Museum Subak, Persawahan Jati Luwih, dan Bendungan Telaga Tunjung.
Bagikan :