Sungai Wulan Siaga Satu
12 Februari 2016
Foto : Sungai Wulan Siaga Satu
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak menetapkan status siaga satu pada Sungai Wulan di tiga kecamatan yakni Karanganyar, Mijen dan Wedung. Warga yang berdomisili di tiga kecamatan itu diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir. Kepala Pelaksana BPBD Demak, Anjar Gunadi menyampaikan, status siaga satu ini ditetapkan setelah melihat tinggi muka air Sungai Wulan terutama di Mijen yang sudah mengkhawatirkan. Hingga petang kemarin, tinggi muka air di sungai tersebut naik hingga 535 cm. ?Wilayah di sepanjang Sungai Wulan siaga satu. Kami terus memantau perkembangannya terutama debit air di Bendungan Wilalung, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus,? ujarnya, Kamis (11/2). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Demak, Mahfud menambahkan, hujan deras selama dua hari terakhir membuat Sungai Lusi melimpas ke areal persawahan warga di Desa Sidomulyo Kecamatan Dempet. Sedikitnya 160 hektare sawah tergenang air dengan ketinggian hingga 80 sentimeter. Sebagian besar sawah memang sudah dipanen. Namun masih ada 15% atau sekitar 25 hektare yang gagal dipanen. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 800 juta, sebab hasil panen satu bahu rata-rata bisa mencapai Rp 20 juta. Meski begitu, kondisi pemukiman desa tersebut masih aman dari banjir. Tinjau Lokasi Sementara itu, rombongan Muspika Mijen terdiri atas Camat Agung Widodo, Danramil Kapten Arm Sukartiyo, Kapolsek AKPI Nyoman Yasa dan Sekcam Afiv Taufik meninjau Sungai Wulan di Desa Pasir yang tengah berlangsung proyek penguatan tanggul. Proyek kedaruratan itu dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melalui rekanan, CV Sekawan Megah Perkasa dari Semarang. Menurut Agung, sudah dua hari terakhir, ketinggian debit air di Bendung Wilalung mencapai 800 meter kubik. Air dari bendung itu dibutuhkan waktu 14 jam mengalir sampai ke Sungai Wulan wilayah Demak. Dengan debit sebesar itu cukup mengkhawatirkan mengingat Demak merupakan muara akhir pembuangan air dari berbagai sungai. ?Hingga sore ini (kemarin), tinggi muka air Sungai Wulan di Mijen sudah mencapai 535 sentimeter,? imbuhnya. Dari hasil pantauan, tanggul Sungai Wulan di perbatasan antara Desa Pasir dan Desa Ngelo Kulon mengalami ambles sepanjang sekitar 150 meter. Padahal penguatan tanggul tersebut baru beberapa bulan dikerjakan secara permanen oleh BBWS. Beberapa titik pada tanggul itu juga ada yang jebol namun sudah mendapatkan penanganan. Bagyo, pelaksana dari CV Sekawan Megah Perkasa mengatakan, pihaknya ditunjuk BBWS untuk mengerjakan pemasangan tiang pancang dari bambu sebanyak tiga lapis. Upaya kedaruratan ini mengantisipasi agar air dari Sungai Wulan tidak melimpas ke badan jalan maupun pemukiman warga. Tiang pancang dari bambu akan dipasang tiga lapis sepanjang 100 meter dengan diberi sasak anyaman bambu dan karung berisi tanah. ?Kami sudah menyediakan 7.000 karung di mana 2.000 di antaranya sudah didrop di lokasi,? tukasnya.
Bagikan :