Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Tanggul Cabean Jebol, 355 Rumah Tergenang

Tanggul Cabean Jebol, 355 Rumah Tergenang


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  27 April 2015



Tanggul Cabean Jebol, 355 Rumah Tergenang

Foto : Tanggul Cabean Jebol, 355 Rumah Tergenang


GROBOGAN? - Tanggul Sungai Cabean di Desa Tajemsari Kecamatan Tegowanu, Senin (27/04/2015) kembali jebol sepanjang 40 meter. Sekitar 355 rumah di Desa Tajemsari dan Karangpasar tergenang setinggi 50-75 cm. Ratusan warga harus mengungsi ke balai desa setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat langsung mengerahkan belasan personil angota SAR untuk membantu evakuasi warga dan membuka dapur umum. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana juga sudah mendatangkan dua alat berat jenis bego ke lokasi tanggul yang jebol. ?Sebenarnya elevasi Sungai Cabean sudah mulai surut. Namun genangan banjir di pemukiman penduduk dan lahan pertanian masih sekitar 50 cm. Hal ini karena areal genangan posisinya lebih rendah dibanding dasar Sungai Cabean,? kata Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono kepada KRjogja.com di lokasi banjir. Jebolnya tanggul Sungai Cabean akibat tidak mampu menahan arus dan volume air dari arah hulu. Saat itu daerah hulu Pegunungan Kendeng Selatan di Kecamatan Tanggungharjo dan Kedungjati curah hujan cukup tinggi. Air bah berwarna kuning keruh langsung meluber ke pemukiman penduduk dan lahan pertanian. Sebanyak 260 rumah penduduk di Desa Tajemsari dan 95 rumah di Desa Karangpasar ternedam setingi 50-75 cm. ?Banjir yang menggenangi pemukiman penduduk dan lahan pertanian belum juga surut karena posisi kedua desa tersebut lebih rendah dari dasar Sungai Cabean. Solusinya harus membuat saluran dan membedah tanggul agar air bisa mengalir menuju Sungai Cabean bagian hilir wilayah Demak. Saat ini dua bego milik Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana masih fokus memperbaiki dan meninggikan tanggul yang jebol. Setelah itu baru membuat saluran dan membedah tanggul agar air segera bisa surut,? terang Agus.


Bagikan :

Cetak