Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Tanggul Leter U Akan Dibangun di Tambaklorok

Tanggul Leter U Akan Dibangun di Tambaklorok


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  02 Juli 2015



Tanggul Leter U Akan Dibangun di Tambaklorok

Foto : Tanggul Leter U Akan Dibangun di Tambaklorok


SEJUMLAH pekerja mengangkat drum-drum kosong dari pesisir Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara, Selasa (30/6) sore. Pekerja telah pulang ke rumah masingmasing setelah memindahkan buis beton dengan bantuan drum. Drum dimasukkan ke buis beton kemudian dimasukkan air dan digeser ke titik sabuk pantai yang dibangun. Kini kawasan Tambaklorok telah memiliki sabuk pantai dari bahan buis beton. Pada tahun 2014, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Semarang membangun sabuk pantai 115 meter. Pembangunan dilanjutkan pada tahun ini dengan panjang 300 meter dengan dana dari APBD Kota Semarang tahun 2015 sebesar Rp 1,2 miliar. Menurut Kepala Bidang Kelautan DKP Kota Semarang, Siswanto mengatakan sabuk pantai yang tengah digarap dengan bahan buis beton akan diisi dengan batu. Pada proyek tahun sebelumnya, buis beton diisi dengan pasir dan tanah urug, tetapi kurang kuat menahan ombak yang menerpa pesisir. ?Rencananya akan diteruskan sampai tahun 2016 untuk wilayah di RW 16 atau di Kampung Tambakrejo,? katanya. Siswanto memaparkan hal tersebut dalam kunjungan Dewan Pertimbangan dan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang di Tambaklorok dan Polder Banger, Selasa (30/6) sore. Dalam kunjungan itu, hadir juga perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Bappeda Kota Semarang, Dinas PSDA ESDM Kota Semarang, Kelurahan Tanjung Mas dan Camat Semarang Utara. Rencananya BBWS akan membangun tanggul berbentuk huruf U di sungai yang telah mati yang berada di Tambaklorok. Sungai tersebut menjadi tempat bersandar perahu-perahu milik warga Tambaklorok. Dana yang dibutuhkan untuk membangun tanggul mencapai Rp 300 miliar. Pembangunan tanggul merupakan bagian dari penataan Tambaklorok sebagai Kampung Bahari. Kepala Bidang Perencanaan Bappeda Kota Semarang, M Farchan mengatakan kawasan yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa digagas menjadi Kampung Bahari. Daerah pesisir itu akan diproteksi dari ancaman rob, penurunan tanah dan kekumuhan. Mulai 2015-2017 akan ada pembangunan tanggul yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Tahun ini, kata Farchan, ada pengerjaan perbaikan drainase dan jalan lingkungan oleh Dirjen Ciptakaru Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai Rp 22,7 miliar. ?Kami mengusulkan konsep Kampung Bahari setelah mengidentifikasi permasalahan di lapangan. Usulan ini juga berdasar masukan warga melalui musrenbang. Konsep tersebut lalu kami usulkan ke pusat. Banyak instansi yang akan mendukung konsep tersebut,? ujarnya. Merujuk data Bappeda Kota Semarang, Tambaklorok berpenduduk 8.576 jiwa dengan luas tanah 46,8 hektare. Kawasan hilir Semarang ini berada 0,5 meter dari permukaan laut. Laju penurunan tanah diperkirakan sebesar 10-12 sentimeter pertahun. Rob rawan terjadi saat sore hari. Mendesak Ditata Ketua Harian DP2K Semarang, Sudharto PHadi mengatakan kawasan Tambaklorok mendesak untuk ditata. Pihaknya telah menelaah sejumlah dokumen pembangunan di Tambaklorok. Kunjungan tersebut untuk melihat kondisi di lapangan dan menyerap masukan dari warga. Hasil kajian akan diserahkan dan rekomendasi akan diserahkan kepada Wali Kota Semarang. ?Kami mencermati masalah-masalah besar di Semarang saat ini. Salah satunya Tambaklorok yang dirancang sebagai Kampung Bahari. Kami mendesak kepada Pemkot untuk segera menata kawasan tersebut. Tapi jangan fisiknya saja, manusianya juga diperhatikan,? ungkapnya. (Zakki Amali-64 )


Bagikan :

Cetak