Tiga Waduk Kering
20 Agustus 2014
Foto : Tiga Waduk Kering
SEMARANG - Tiga waduk di Jawa Tengah mengalami kekeringan akibat curah hujan yang rendah pada musim kemarau ini. Ketiganya adalah Waduk Krisak dan Ngancar di Wonogiri, serta Waduk Botok di Sragen. ?Tiga waduk ini termasuk waduk kecil, dan sudah biasa kosong saat musim kemarau. Masih ada 22 waduk kecil lainnya yang terisi,? kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng Prasetyo Budie Yuwono, kemarin.
Menurut dia, kosongnya tiga waduk tersebut tidak mengganggu ketersediaan air baku di provinsi ini. Masyarakat di sekitarnya masih bisa mendapat suplai air dari sungai. Dia mengatakan, masih ada delapan waduk besar yang dapat menyuplai kebutuhan air baku masyarakat. ?Delapan waduk besar itu, yakni Malahayu, Cacaban, Rawapening, Kedungombo, Wonogiri, Sempor, Wadaslintang, dan Sudirman. Waduk itu dapat menyuplai air untuk irigasi hingga masa tanam pertama yang mulai Oktober 2014,? ujarnya.
Jika berasumsi tidak ada hujan hingga Desember, ketersediaan air untuk tanaman pangan tetap surplus. Data ketersediaan air di 38 waduk itu melebihi rencana pola operasi 22%, yakni mencapai 1,2 miliar meter kubik, dari target 990 juta meter kubik. ?Masih turunnya hujan pada musim kemarau ini membuat ketersediaan air baku surplus,? tuturnya.
Debit Berkurang
Waduk besar berkontribusi mengairi sekitar 200.000 hektare lahan, sedangkan waduk kecil 65.000 hektare. Total area irigasi teknis yang mendapat air dari waduk adalah 265.000 hektare atau sekitar 30% dari total area irigasi di provinsi ini seluas 195.992.045 hektare. Sisanya masih mengandalkan air dari sungai. ?Yang kami kelola dan jaga betul adalah waduk besar. Jangan sampai kehabisan air karena akan mengganggu kedaulatan pangan Jateng,? jelasnya.
Meski begitu, ketersediaan air di sungai-sungai sudah mengindikasikan adanya kekeringan. Hal ini berpengaruh pada pasokan air minum atau air bersih. ?Wilayah pantura timur, seperti Jepara, Demak, Rembang, Kudus, Pati, dan Grobogan, debit air di sungainya sudah mulai berkurang. Sementara untuk wilayah Pemalang, Batang, Semarang, Kendal, irigasi dari sungai masih ada. Di wilayah selatan, debit air sungai masih tergolong aman,? kata Prasetyo.
Bagi wilayah yang sungainya sudah mengalami kekeringan mendapat bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Ciptakaru. Namun untuk lahan pertanian, Dinas PSDA memberikan bantuan pompa untuk menyalurkan air dari saluran buangan irigasi. ?Selain itu, Dinas PSDA juga mengatur air secara bergiliran, mengimbau agar petani hemat air, dan meminta petani tidak menanam padi saat kemarau,? paparnya.
Sumber : SuaraMerdeka.Com
Bagikan :