TPA Jatibarang Terancam Overload
03 Desember 2012
Foto : TPA Jatibarang Terancam Overload
SEMARANG - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan, diprediksi akan penuh oleh sampah.
Tempat itu diperkirakan tak akan muat lagi menampung sampah-sampah yang terkumpul dari seluruh Kota Semarang. Sebab sekitar 800 ton sampah tiap hari dibuang ke tempat tersebut.
Guna memperpanjang usia TPA itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) akan segera membangun sejumlah tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST).
?Dewan telah menyetujui anggaran yang kami ajukan untuk pembangunan dua TPST, guna mengurangi laju sampah ke TPA Jatibarang. Rencananya, dua TPST itu akan kami bangun di wilayah Tambak Aji dan Kaligawe,? ungkap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Muthohar.
Dia mengatakan, untuk pembangunan dua tempat sampah terpadu itu, DPRD telah menyetujui anggaran Rp 400 juta. Anggaran tersebut telah dimasukkan dalam APBD murni 2013. ?Jadi, tahun depan pembangunannya sudah bisa dilakukan. Nantinya TPST dikelola dengan swadaya warga,? ujarnya.
Menurut dia, nanti akan dibentuk beberapa kelompok dari masyarkat sekitar dengan kegiatan mengelola sampah. Harapannya sampah dari warga yang dibuang ke TPST, dapat dikelola menjadi kompos atau barang berguna lain. Jika ini berhasil, rencananya akan dibangun TPST di tempat lain. ?Di TPA Jatibarang saat ini juga sudah ada pengelolaan sampah oleh pihak swasta. Setiap hari 250 ton sampah dikelola menjadi kompos, sehingga bisa memperpanjang usia TPA,? ujarnya.
Muthohar menambahkan, jika tidak dilakukan pengelolaan sampah di TPA Jatibarang dan tidak dibangun TPST, dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan TPA sudah penuh oleh sampah. ?Setiap tahun, dari proses pengomposan sampah yang dilakukan oleh pihak swasta di Jatibarang, mampu memberikan masukan pendapatan ke daerah hingga Rp 280 juta per tahun,? tegasnya.
Tambah Alat Berat
Selain berencana membangun TPST, dalam pengelolaan sampah DKP Kota Semarang juga akan menambah dua alat berat baru untuk mendukung aktivitas pengerukan sampah di TPA Jatibarang. Penambahan dua alat berat tersebut dianggarkan hingga mencapai Rp 5 miliar pada APBD murni 2013. ??Penambahan alat baru ini dilakukan karena saat ini kondisi enam alat berat yang beroperasi sudah sering rusak. Jadi, fungsinya sudah tidak maksimal. Apalagi pada musim hujan, sampah yang menumpuk menjadi sangat sulit didorong dengan alat lama,?? kata Muthohar.
Kerusakan enam alat berat lama yang sudah ada, membuat pekerjaan perataan dan pengerukan sampah di TPA kurang maksimal. Apalagi topografi di TPA Jatibarang berbukit-bukit. Enam alat berat yang ada telah berusia lebih dari 18 tahun dan sudah tidak kuat lagi untuk mendorong tumpukan sampah. ??Dibutuhkan alat yang mumpuni agar sampah di TPA tidak semakin menumpuk di satu tempat saja. Dengan kondisi alat berat yang sudah uzur dan sering rusak, membuat kami harus mengeluarkan dana yang besar untuk perbaikan dan menyewa alat berat serupa ke pihak ketiga,?? tandasnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Ari Purbono mengatakan, kalangan Dewan sangat mendukung pembangunan TPST guna memecah penumpukan sampah di TPA Jatibarang. Pengelolaan sampah memang harus menjadi perhatian serius. Tidak hanya menangani yang di bagian hulu, tapi juga di bagian hilir.
?Kami mendukung penanganan sampah yang ditangani dari bagian hulu sampai hilir. Tidak hanya urusan mengangkut sampah, tapi juga pengolaan sampahnya,? ujarnya.
Bagikan :