Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang
11 Juni 2013
Foto : Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang
Kebutuhan air di Kota Semarang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mengantisipasi defisit kebutuhan air tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana? Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum telah memulai tahap ground breaking Waduk Diponegoro di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
?Saat musim kemarau seperti ini, Semarang sudah mengalami kelangkaan air. Dengan keterbatasan sumber air tersebut perlu dibangun waduk atau bendungan untuk menampung air selama musim hujan sehingga air yang ada di sungai tidak terbuang begitu saja,? ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Semarang, baru-baru ini.
Manfaat dari pembangunan Waduk Diponegoro ini adalah untuk penyediaan air baku untuk laboratorium yang ada di Universitas Diponegoro, penyediaan air baku untuk Rumah Sakit Diponegoro, Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , rekreasi serta untuk konservasi lingkungan.
Luas Daerah Tangkapan air dari Waduk Diponegoro adalah 10,24 Km2 dengan panjang sungai 7,52 Km, dan tipe Bendungan adalah urugan (batu dan random) berinti lempung kedap.
Biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Waduk Diponegoro ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 miliar, pelaksana pembangunan Waduk Diponegoro adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Wilayah V dan pelaksanaan waktu pekerjaan adalah 300 hari kalender.
Hermanto dardak menambahkan dengan adanya Waduk Diponegoro diharapkan kebutuhan air baku dan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat setempat dan juga mahasiswa Universitas Diponegoro dapat terpenuhi dengan baik.
Bagikan :