Waduk Jatibarang Upaya Penanganan Banjir Semarang
06 Agustus 2012
Foto : Waduk Jatibarang Upaya Penanganan Banjir Semarang
Pembangunan Waduk Jatibarang ditargetkan selesai Januari 2014. Pembangunan Waduk Jatibarang menjadi salah satu upaya penanganan beberapa masalah yang terjadi di daerah Semarang dan sekitarnya. Pembangunannya Waduk Jatibarang memiliki daya tampung sebesar 2,6 juta m3/detik dan dapat mengurangi debit banjir hingga 170 m3/detik. Pembangunannya kini mencapai 37,51%. Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali ? Juana, Isprasetya Basuki, Senin (6/2) di Jakarta.
Adapun permasalahan yang terjadi di daerah Semarang dan sekitarnya. Antara lain banjir besar yang sering melanda Semarang dan sekitarnya, kurangnya ketersediaan air baku, penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah berlebih dan intrusi air laut melalui sungai dan saluran air. Sebagai upaya penanganannya, BBWS Pemali ? Juana melakukan beberapa pekerjaan yakni normalisasi Kali Garang/Banjir Kanal Barat, Pembangunan Waduk Jatibarang dan Perbaikan drainase Kota Semarang.
Pembangunan fisik Waduk Jatibarang mencapai Rp 560 miliar. Normalisasi Kali Garang/Banjir Kanal Barat senilai Rp 289 miliar, Rehabilitasi Bendung Simongan sebesar Rp 37 miliar, Pekerjaan Fasilitas pemantauan banjir sekitar Rp 3 miliar. Keseluruhan dana tersebut berasal dari pinjaman JICA.
Waduk Jatibarang meliputi empat kelurahan yakni Jatibarang, Jatirejo, Kedungpane, dan Kandri, di dua wilayah Kecamatan meliputi Mijen serta Gunungpati, didahului dengan membendung Sungai Kreo untuk dibuat cofferdam. Pembangunan Waduk memiliki umur rencana selama 50 tahun bermanfaat sebagai air baku, energi listrik berkapasitas 1,5 MW (megawatt).
Kepala SNVT Pembangunan Waduk Jatibarang Mohammad Mazid mengatakan, pembangunan Waduk Jatibarang didukung oleh pembangunan sarana dan fasilitas lain. Seperti, Japanese Memorial Park, Jogging track, serta desain kenyamanan sungai.
?Kami berupaya melakukan penanganan masalah yang terjadi di Semarang dan sektiarnya. Banjir besar yang sering terjadi, kurangnya ketersediaan air baku dan lingkungan sekitarnya. Selain pembangunan fisik Waduk Jatibarang, juga diperhatikan lingkungan sekitar. Yakni pembangunan Japanese Memorial Park, Semarang Boat Race, Semarang Boat Lake Kali Garang dan Trotoar pejalan kaki,? papar Mazid.
Upaya perbaikan Banjir Kanal Barat dan Kali Garang dilakukan dengan penggalian dasar sungai, perbaikan dan peninggian tanggul banjir, pembangunan dan perbaikan pelindung tebing dan bangunan drainase, pembangunan dinding penahan tanah, pelindungan pondasi jembatan dan pembangunan Kenyamanan Sungai.
Sementara itu, rehabilitasi Bendung Somongan dilakukan perbaikan permukaan tubuh bendungan dan kolam olakan, penggantian pintu-pintu air, perbaikan atap pelindung pintu dan pembangunan bangunan pemeliharaan. (ind)
Pusat Komunikasi Publik
Bagikan :