Wisata Monumen Bersejarah
23 Januari 2013
Foto : Wisata Monumen Bersejarah
PROYEK normalisasi Banjirkanal Barat usai sudah. Banyak cerita seputar pekerjaan yang didanai dengan pinjaman dari Jepang itu. Mulai dari pelestarian tempat bersejarah hingga alotnya pembebasan lahan dan temuan-temuan baru lainnya di lapangan.
Satu tempat bersejarah yang dilestarikan adalah Monumen Ketenangan Hati. Tempat yang dikenal sebagai Japanese Memorial Park itu dibangun untuk mengenang para tentara Jepang yang tewas pada Pertempuran Lima Hari di Semarang. Sesuai prasasti peresmian monumen, tempat seluas sekitar 5 x 5 meter persegi itu diresmikan Wali Kota Sutrisno Suharto pada tahun 1998. Meski demikian, sepertinya masih banyak warga Semarang yang tak mengetahui tempat itu.
Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwana juga membangun sebuah museum kecil yang akan dibuka untuk umum. Ruangan itu dibangun di sebelah barat Bendungan Simongan dan akan diisi dengan riwayat bendungan itu lengkap dengan beberapa bukti. Saat rehabilitasi bendungan, struktur bangunan yang diganti dengan baru disimpan untuk dipajang di sana.
Satu lagi tempat bersejarah yang dikukuhkan yakni Tugu Suharto. Seperti yang diketahui, tempat itu sering digunakan oleh sebagian masyarakat untuk melakukan ritual tradisi jelang 1 Sura. Saat ini, lingkungan di sekitar lokasi tersebut diperbaiki sehingga terlihat lebih nyaman.
Tentu saja, ada beberapa persoalan yang sempat menghambat proyek senilai Rp 250 miliar itu. Yang cukup alot penyelesaiannya adalah pembebasan lahan di Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat. Warga RT 3 RW 8 kelurahan tersebut sempat menolak tali asih yang diberikan. Mereka menilai jumlah uang tersebut terlalu sedikit sehingga tak cukup untuk mencari hunian baru.
Hingga batas akhir pengosongan lahan, beberapa warga bertahan. Namun, dengan pendekatan persuasif puluhan aparat, akhirnya mereka bersedia merelakan tempat tinggalnya selama belasan tahun terakhir, digusur. Atas semua jerih payah dan pengorbanan mereka, tantangan untuk menjaga kelestarian Banjirkanal Barat tentu harus menjadi tanggung jawab bersama.
Bagikan :