Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengunjungi BBWS Serayu Opak dalam rangka audiensi membahas penanganan longsor sempadan Sungai Klawing, pada Selasa (21/02/24) di Yogyakarta.
Dalam penanganan longsor sempadan Sungai Klawing di Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga diperlukan penanganan yang komprehensif. Selain penanganan darurat, BBWS Serayu Opak juga telah menyiapkan rencana penanganan permanen berupa desain dinding penahan, demikian disampaikan Kepala BBWS Serayu Opak Gatut Bayuadji.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten Purbalingga berharap penanganan tebing longsor Sungai Klawing di Kelurahan Bancar, baik penanganan darurat dan permanen dapat dilakukan sebelum musim hujan berikutnya.
Dari penanganan darurat yang telah dilaksanakan, sudah terasa manfaatnya di mana aliran air sungai yang menghantam tebing sudah berkurang. Harapannya ke depan penanganan permanen dapat segera terlaksana.
Sementara itu PPK Perencanaan dan Program BBWS Serayu Opak, Shakti Rahadiansyah menyatakan BBWS Serayu Opak telah membuat usulan desain dinding penahan tanah sepanjang 465 meter, dengan prinsip penanganan dilakukan berdasarkan tingkat urgensi.
Kepala Bidang PJSA BBWS Serayu Opak Andi Arwik meminta dukungan Pemkab Purbalingga melakukan pendekatan dan edukasi kepada masyarakat terkait pemahaman agar rumah/ pemukiman warga tidak terlampau dekat dengan sungai, untuk menghindari resiko longsor tebing sungai.
Hal serupa disampaikan Kepala SNVT PJPA Kuji Murtiningrum yang meminta kerja sama Pemkab perihal penambang pasir Sungai Klawing di sekitar Bendung Slinga yang beresiko terhadap infrastruktur bendung.
Menanggapi hal tersebut, Pemkab Purbalingga mengaku siap bersinergi dan kolaborasi dalam menangani longsor, termasuk mensosialisasikan rencana penanganan permanen berupa dinding penahan yang akan dilakukan, dan edukasi kepada masyakarat agar pemukiman tidak terlalu dekat dengan sungai. (iq/ifn/hn)