Tahukah kamu, salah satu penopang utama ketahanan pangan di Jawa Tengah bagian selatan adalah Daerah Irigasi (DI) Serayu? Sistem irigasi ini menjadi urat nadi bagi kehidupan pertanian di tiga kabupaten, yaitu Cilacap, Kebumen, dan Banyumas, dengan cakupan layanan air mencapai 20.795 hektare lahan produktif.
Terletak di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, DI Serayu menjadi tumpuan ribuan petani yang menggantungkan hasil panennya pada ketersediaan air dari jaringan irigasi ini. Air dari DI Serayu mengalir melalui saluran primer sepanjang 102,6 km dan saluran sekunder sepanjang 131 km, memastikan pasokan air merata hingga ke sawah-sawah masyarakat.
Manfaat nyata dari pengelolaan yang baik terlihat dari meningkatnya indeks pertanaman dari 211% menjadi 240% (periode rehabilitasi 2017–2021) serta kenaikan produktivitas padi dari 277.103 ton menjadi 314.445 ton dengan asumsi produksi 6,3 ton/ha. Angka-angka ini menunjukkan bagaimana air yang dikelola dengan baik mampu menghadirkan kesejahteraan dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak terus melakukan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur di wilayah DI Serayu. Ke depan, kegiatan rehabilitasi saluran juga akan terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan air irigasi.
Dengan kerja bersama dan pengelolaan air yang berkelanjutan, DI Serayu bukan hanya mengaliri sawah, tapi juga mengalirkan harapan menuju swasembada pangan nasional.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#SetahunBerdampak
#pu608
@bakom.ri
