ulu, di Desa Kalisalak, Kabupaten Magelang, air adalah barang langka. Para petani harus menunggu hujan turun untuk bisa menanam. Kadang sawah dibiarkan kosong, karena sumber air yang jauh dan sulit dijangkau. Musim kemarau datang—tanah mengering, harapan pun nyaris padam. Namun kini, semuanya berubah. Melalui pembangunan jaringan irigasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, air mengalir hingga ke lahan-lahan petani. Saluran tersier dan primer yang tertata rapi membawa kehidupan ke setiap petak sawah. Para petani tak lagi menengadah ke langit menunggu hujan. Mereka kini bisa menanam dan panen lebih dari sekali dalam setahun. Hasil panen meningkat, ekonomi pun tumbuh. Gotong royong menjaga saluran irigasi menjadi wujud nyata kebersamaan desa. Dari tetes air yang dulu sulit didapat, lahir aliran kehidupan. Inilah kisah para petani Desa Kalisalak — kisah tentang kerja keras, harapan, dan kemandirian menuju swasembada pangan bangsa.
https://s.pu.go.id/MTEzNA/Dari_Sawah_untuk_Negeri
#sigapmembangunnegeriuntukrakyat #MengelolaAirUntukNegeri #IrigasiUntukSwasembadaPangan #SetahunBerdampak #pu608 @bakom.ri





























