Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dwi Purwantoro, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah infrastruktur sumber daya air di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (7/10/2025). Beberapa lokasi yang dikunjungi meliputi Pengaman Pantai Congot, Groundsill Srandakan, Bendung Karangtalun, dan Sabo Dam Cacaban. Kunjungan ini bertujuan memastikan seluruh infrastruktur air berfungsi optimal dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus memperkuat sistem perlindungan masyarakat terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Pada Groundsill Srandakan, dilakukan monitoring atas kerusakan di awal tahun 2025, di mana badan groundsill sisi kiri dan apron runtuh sepanjang 150 meter. Pembangunan dan perbaikan struktur ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan rasa aman masyarakat terhadap ancaman abrasi.
- Mengurangi kerugian sosial dan ekonomi akibat gelombang tinggi.
- Melindungi kawasan strategis Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Selain itu, Groundsill Srandakan memiliki manfaat penting sebagai:
- Pengaman struktur Bendung Sephon yang mengairi 2.279 hektare lahan dan menyediakan 80 liter/detik air baku.
- Pengaman struktur Bendung Kamijoro yang melayani 2.563 hektare area pertanian.
- Pelindung Jembatan Srandakan 2 dan dua desa terdampak banjir, yakni Desa Trimurti dan Desa Galur.
Sementara itu, Bendung Karangtalun di Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, melayani area irigasi seluas 5.159 hektare.
Adapun Sabo Dam Cacaban, yang berlokasi di Desa Ngargomulyo dan Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, memiliki tinggi 14,5 meter dengan lebar pelimpah (overflow) 10 meter, berfungsi menahan sedimen vulkanik dari lereng Merapi agar tidak merusak kawasan hilir.
Melalui kunjungan ini, Kementerian PU menegaskan komitmennya menjaga keberlanjutan infrastruktur air sebagai penopang ketahanan pangan nasional dan keselamatan masyarakat.
