Di kawasan Kali Berbah, Sleman, terdapat sebuah embung dengan fungsi luar biasa, yaitu Embung PIAT yang dikelola oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski berada di luar area kampus, embung ini menjadi bagian penting dari sistem pengelolaan air dan riset ketahanan pangan yang dikembangkan oleh UGM. Embung PIAT dibangun untuk menampung air hujan dan aliran permukaan, termasuk air dari mata air “Ledok Peri”. Dengan volume tampungan normal sebesar 4.423 m³ dan debit keluaran mencapai 5 liter per detik, embung ini mampu melayani kebutuhan irigasi bagi 6,7 hektar lahan pertanian di sekitar kawasan PIAT.
Selain berfungsi sebagai penyedia air untuk irigasi dan riset, embung ini juga menarik perhatian karena bentuknya yang unik. Jika dilihat dari atas, Embung PIAT menyerupai tokoh wayang Semar, yang dikenal sebagai simbol kebijaksanaan dan keseimbangan alam. Dibalik bentuknya yang menyerupai Semar, embung ini menjadi contoh nyata bagaimana kearifan lokal berpadu dengan teknologi modern untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air. Sinergi antara nilai budaya dan inovasi ilmiah inilah yang menjadikan Embung PIAT bukan hanya sarana teknis, tetapi juga simbol harmoni antara manusia, alam, dan ilmu pengetahuan. Embung PIAT kini menjadi laboratorium alam terbuka bagi penelitian dan pengembangan teknologi air, sekaligus wujud nyata komitmen bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan kelestarian lingkungan.
https://s.pu.go.id/MTEzNA/Embung_Piat_UGM
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#SetahunBerdampak
#BBWSSerayuOpak