Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke 32 tahun 2024 “Water for Peace” serta bagian dari kampanye Road to 10th World Water Forum yang akan berlangsung di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024 mendatang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Balai Teknik Sabo, dan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM) berkolaborasi menggelar Stadium General Chapter Yogyakarta dengan tema “Fostering Peace and Prosperity Through Integrated River Basin Management: Collaborative Governance and Disaster Risk Reduction”, pada Kamis (29/02/24) secara hybrid di FT UGM Yogyakarta dan zoom meeting.
Direktur Sistem dan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air (SSPSDA) Ditjen SDA Kementerian PUPR Birendrajana hadir membacakan keynote speech Direktur Jenderal SDA.
“Dalam implementasinya, pengelolaan SDA melibatkan berbagai pihak, diperlukan koordinasi untuk mengintegrasikan kepentingan antar sektor dan antar wilayah untuk merumuskan Pengelolaan SDA yang sinergis,” ungkap Birendrajana.
Upaya integrasi melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, badan usaha, dan berbagai sektor lain menjadi langkah strategis pengelolaan sumber daya air terpadu.
Delegasi Youth Engagement 10th World Water Forum Neil Andika memaparkan terkait berbagai agenda Forum Air Dunia yang bertemakan “Water for Shared Prosperity”.
Pada acara Stadium General tersebut, Guru Besar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) FT UGM Joko Sujono menyampaikan konsep pengelolaan SDA dan DAS yang terintegrasi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BBWS Serayu Opak Gatut Bayuadji memberikan pemaparan terkait “Kebijakan dan Arahan Pengelolaan SDA Wilayah Sungai yang Kolaboratif dan Berkeadilan”.
“Prinsip pengelolaan SDA dikelola secara terpadu, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Upaya konservasi dan pendayagunaan SDA dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan penggunaan air permukaan dan air tanah, sementara dalam hal keselarasan fungsi SDA harus disandarkan nilai sosial, ekonomi dan lingkungan hidup,” papar Gatut.