Pembangunan Zona Integritas dapat berhasil apabila terdapat komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas perencanaan, dengan menerapkan manajemen risiko yang mendukung pencapaian tujuan institusi. Tiga hal yang menjadi fokus strategi mewujudkan Zona Integritas yaitu Integritas, Kapabilitas, dan Pelayanan Publik Prima.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Gatut Bayuadji dalam acara “Sosialisasi Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) / Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” Kamis (07/03/24) di Yogyakarta.
Lebih lanjut Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY Adi Gemawan menjelaskan strategi yang bisa dilakukan adalah fraud risk assessment dengan didampingi oleh BPKP wilayah dan mendokumentasikan kegiatan peningkatan integritas. Adapun strategi lain yang bisa dilakukan yakni dengan pembentukan Tim Champion yang berperan sebagai Role Model (pendorong untuk membangun kesadaran berintegritas).
Sementara itu Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha (TU) BBWS Serayu Opak, Ade Satyadharma mengungkapkan penyelenggaraan SPIP menjadi krusial sebab menjadi salah satu indikator dalam proses penilaian Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM.
Sementara itu, narasumber dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan D.I. Yogyakarta, Ratna Wijihastuti, menjelaskan pembangunan Zona Integritas (ZI) berfokus pada 3 hal. Pertama, Integritas, yang fokus dalam pencegahan KKN melalui pengendalian dan pengawasan internal terhadap seluruh risiko penyimpangan integritas.
Kedua, Kapabilitas, dengan fokus untuk mengoptimalkan kinerja unit kerja dengan melakukan dan meningkatkan kualitas manajemen kinerja. Ketiga, Pelayanan Publik Prima, dengan fokus meningkatkan kualitas pelayanan publik yang mendorong kepuasan penerima layanan. (ikv/ifn)