Krisis air merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, konservasi sumber daya air menjadi hal yang sangat penting. Dalam menghadapi permasalahan ini, kesadaran bersama tentang pentingnya pengelolaan dan pelestarian sumber daya air harus ditumbuhkan, agar generasi mendatang tidak menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses terhadap air bersih.
Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Gatut Bayuadji saat menjadi narasumber dalam acara Seminar Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2025 bertajuk “Melestarikan dan Mengelola Air, Menyelamatkan Kehidupan”. Acara digelar Selasa (25/03/2025) di Yogyakarta oleh Harian Jogja.
“Eksploitasi yang berlebihan terhadap kualitas air tanah ditambah dengan terbatasnya aliran air permukaan, semakin memperburuk pengelolaan air. Proses recharge atau pemulihan cadangan air tanah memerlukan waktu yang sangat panjang, sehingga menjaga keseimbangan antara penggunaan dan pemulihan sumber daya air tersebut sangatlah penting. Hal ini adalah kunci dari ketersediaan air yang berkelanjutan,” papar Gatut.
Kepala BBWS mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi pengelolaan air ke depan, yang dibuktikan dengan sedikitnya krisis air yang dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, BBWS Serayu Opak juga selalu menjalin kerjasama pembangunanan sistem penyediaan air minum (SPAM) air baku dengan PDAM. Infrastruktur ini memegang peranan yang sangat vital dalam memastikan pasokan air bersih yang terjangkau dan merata bagi masyarakat.
Lebih lanjut, untuk mengatasi dan mencegah krisis air yang semakin memburuk, berbagai upaya penting perlu dilakukan, seperti pembuatan resapan air, pembangunan embung, serta penghijauan. “Langkah-langkah ini akan membantu menambah cadangan air tanah, meningkatkan ketersediaan air selama musim kemarau, dan mengurangi ketergantungan pada sumber air permukaan yang semakin terbatas,” ujar Gatut. (Humas SO/Harian Jogja)