Perawatan Saluran Mataram, Cagar Budaya Penopang Irigasi D.I. Yogyakarta

Saluran Mataram merupakan salah satu infrastruktur bersejarah yang memiliki peran penting dalam sistem irigasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dibangun pada tahun 1944–1945 pada masa pendudukan Jepang, saluran ini mengambil sumber air dari intake Bendung Karangtalun dan hingga kini masih berfungsi optimal dalam mendukung sektor pertanian. Saluran induk Mataram memiliki panjang mencapai 30,69 kilometer dan melayani area irigasi seluas 1.291 hektar. Selain itu, saluran ini juga berperan menyalurkan air ke 17 sungai melalui sistem suplesi yang memastikan ketersediaan air pertanian tetap stabil di wilayah Sleman, Bantul, dan sekitarnya.

Sebagai warisan berharga, Saluran Mataram telah ditetapkan sebagai Struktur Warisan Budaya berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan DIY Nomor 188/38.A tanggal 17 Maret 2014 tentang Penetapan Daftar Warisan Budaya Daerah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penetapan ini menegaskan pentingnya menjaga kelestarian saluran yang menjadi simbol sejarah dan ketahanan pangan masyarakat Yogyakarta. Untuk menjaga keberlanjutan fungsi dan nilai historisnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak secara rutin melaksanakan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (OP) pada Saluran Mataram. Kegiatan ini mencakup pembersihan, perbaikan struktur, dan pengawasan rutin untuk memastikan aliran air tetap lancar serta infrastruktur terjaga dengan baik. Melalui upaya perawatan berkelanjutan ini, BBWS Serayu Opak berkomitmen menjaga fungsi Saluran Mataram tidak hanya sebagai infrastruktur irigasi penting, tetapi juga sebagai warisan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Yogyakarta.

Terima kasih sudah mengunjungi Website BBWS Serayu Opak, kami terbuka apabila ada kritik, saran, masukan, atau laporan. BBWS Serayu Opak senantiasa melaksanakan pembangunan Zona Integritas menuju WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi/WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani).