Halo SObat SO !
Untuk merencanakan dan mengembangan program tangga ikan (fish way) di Sungai Progo, tepatnya di Groundsill Srandakan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak menggelar diskusi teknis dengan pakar dari Charles Sturt University (Australia), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta unit kerja di bawah Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Acara digelar secara luring dan daring, Kamis (7/8) di Yogyakarta.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala BBWS Serayu Opak Maryadi Utama, didampingi jajaran pejabat dan pegawai. Maryadi mengatakan bahwa BBWS Serayu Opak mndukung program pembuatan tangga ikan. Sebab, adanya infrastruktur SDA, termasuk di sungai, juga perlu mengakomodasi kehidupan hayati yang ada di sungai tersebut, termasuk ekosistem ikan.
Dalam diskusi ini, Peter Thew dan Ivor Stuart dari Charles Sturt University memaparkan tiga alternatif tangga ikan yang dapat diterapkan, yaitu vertical slot design, fish lock, dan hybrid.
Pembuatan tangga ikan perlu disesuaikan dengan jadwal rehabilitasi Groundsill Srandakan (yang sebelumnya mengalami kerusakan). Oleh karena itu, pemangku kepentingan yang hadir sepakat untuk segera menyusun perencanaan berdasrkan hasil survei dan data-data yang dibutuhkan.
Pembuatan tangga ikan juga harus mempertimbangan berbagai faktor, antara lain tingkat sedimen Sungai Progo, anggaran yang dibutuhkan, metode yang paling efektif, serta kemudahan dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan. (za/ifn)