Dalam rangka Gerakan Kemitraan Penyelamatan Air (GKPA) Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu, perlu adanya penanganan sedimentasi waduk Mrica untuk penyelamatan Sungai Serayu akibat dampak perubahan tata guna lahan di daerah hulu. Untuk itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak bersama PT. PLN Indonesia Power menyelenggarakan sosialisasi pemanfaatan sedimen Waduk Mrica yang diselenggarakan di Banjarnegara pada hari Selasa (17/09/2024).
BBWS Serayu Opak diwakili oleh Antyarsa Ikana Dani, yang menyampaikan bahwa penanganan DAS Serayu perlu diperhatikan karena kondisi sedimen lumpur yang perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak. “Semoga dengan diadakannya forum ini dapat mengelaborasi serta dapat dikolaborasikan dalam formulasi penyelesaian sedimen yang terjadi,” paparnya.
Sementara itu, General Manager PLN Indonesia Power Nazrul Very Andhi menjelaskan sedimen Waduk Mrica dapat diolah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Sedimen yang dapat dikelola meliputi endapan lumpur yang diolah menjadi batu bata, sampah kayu yang dapat diolah menjadi kayu pallet, dan enceng gondok yang dapat dijadikan pakan ternak (Menthok) dan berbagai kerajinan handicraft berskala industri yang sudah diekspor ke mancanegara.
Imam Budi Prasodjo selaku praktisi memimpin diskusi dengan anggota forum mengenai bahaya penumpukan sampah dan sedimentasi harus menjadi isu prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Selain di tingkat pemerintah, Imam Budi Prasodjo mendorong anggota forum diskusi untuk aktif berpartisipasi dalam meningkatkan nilai ekonomi barang hasil pemanfaatan sedimentasi melalui upaya studi banding dan marketing sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Diharapkan hasil dari forum diskusi ini juga dapat menghasilkan formulasi baru bagi pelaku pemanfaat sedimen menjadi lebih berdaya secara sosial maupun ekonomi. (dan/ifn)