WS Kapuas

Tentang Kami

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I adalah Unit Pelaksana Teknis di Bidang Konservasi Sumber Daya Air, Pengembangan Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air dan Pengendalian Daya Rusak Air pada Wilayah Sungai, yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan Type A.

Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Kapuas Provinsi Kalimantan Barat yang meliputi :

  • Perencanaan
  • Pelaksanaan Konstruksi
  • Operasi dan Pemeliharaan

Berita Terkini

kegiatan-pemeliharaan-sungai-ambawang-dan-turap-sungai-kapuas-guna-perlindungan-situs-bersejarah
Kegiatan Pemeliharaan Sungai Ambawang dan Turap Sungai Kapuas Guna Perlindungan Situs Bersejarah
Berita Balai 18-09-2025, 12:20

Wamen PU Diana Kusumastuti meninjau Sungai Ambawang, sekaligus melihat langsung upaya pemeliharaan yang sudah dilakukan sepanjang 38 km. Kegiatan ini turut didampingi oleh Kepala BWSK I, M. Tahid, beserta jajaran. Langkah ini penting untuk menjaga kapasitas sungai, memperlancar aliran, dan mengurangi risiko banjir (17/09).

Di Sungai Ambawang, Wamen meninjau langsung kondisi sungai serta upaya pemeliharaan yang dilaksanakan BWSK I. Sejak 2024 hingga 2025, Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA BWSK I telah melakukan pemeliharaan berkala sepanjang 38 km, meliputi pembersihan gulma dan pengerukan sedimen. Upaya ini bertujuan menjaga kapasitas tampungan, memperlancar aliran, serta meminimalisir risiko banjir.

Wamen menegaskan pentingnya sinergi antar unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian PU di Provinsi Kalimantan Barat dalam setiap pekerjaan. Menurutnya, balai-balai teknis di lingkungan PU tidak dapat bekerja sendiri, melainkan harus saling berkolaborasi untuk mencapai hasil yang lebih optimal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Selain itu, Wamen juga mengunjungi kawasan Makam Agung Kesultanan Pontianak di Kecamatan Pontianak Utara, yang pada tahun 2022 telah dilindungi dengan pembangunan turap sepanjang kurang lebih 100 meter oleh BWSK I. Perkuatan tebing ini memastikan situs bersejarah tetap terjaga dari ancaman erosi sekaligus mendukung revitalisasi kawasan makam. Kehadiran turap menjadi bentuk nyata sinergi antara pelestarian warisan budaya dengan pembangunan infrastruktur sumber daya air.

Melalui kunjungan kerja ini, diharapkan kolaborasi antara pemerintah pusat, balai teknis, dan pemerintah daerah semakin kuat dalam menjaga fungsi sungai, melindungi situs sejarah, serta mendukung ketahanan lingkungan bagi masyarakat.

bws-kalimantan-i-menghadiri-gerakan-tanam-padi-serentak-di-kabupaten-mempawah-dukung-indonesia-capai-swasembada-pangan-nasional
BWS Kalimantan I Menghadiri Gerakan Tanam Padi Serentak di Kabupaten Mempawah, Dukung Indonesia Capai Swasembada Pangan Nasional
Berita Balai 08-09-2025, 15:47

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I) Pontianak hadir mendukung pelaksanaan Gerakan Menanam Padi Serentak dalam rangka Pencapaian Swasembada Pangan Nasional yang digelar di Balai Benih Induk (BBI) Padi, Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, pada Jumat (05/09).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Kepala BWS Kalimantan I, M. Tahid, Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, BRMP Kalimantan Barat, Perum Bulog Kanwil Kalbar, BPTP Pontianak, DPKPP Mempawah, Brigade Pangan, penyuluh lapangan, POPT, kelompok tani setempat, serta stakeholder terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas TPH Kalbar Ir. Florentinus Anum, M.Si menyampaikan bahwa gerakan menanam padi serentak ini merupakan upaya untuk meningkatkan produksi beras daerah sekaligus berkontribusi terhadap target swasembada pangan nasional. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, terutama kelompok tani dan masyarakat yang telah bekerja keras untuk meningkatkan produksi pertanian di Kalimantan Barat.

Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. A. Musyafak, S.P., M.P. menambahkan bahwa Luas Tambah Tanam (LTT) di Kalimantan Barat mengalami peningkatan signifikan sebesar 22,06%, melebihi target nasional sebesar 20%. Peningkatan ini juga diikuti oleh luas panen yang naik sebesar 12% dan diproyeksikan terus meningkat hingga akhir tahun. Pendampingan, monitoring, dan evaluasi kegiatan disebut menjadi kunci keberhasilan pencapaian swasembada pangan, ditunjang dengan pemenuhan kebutuhan pupuk dan penyelesaian berbagai permasalahan di lapangan.

Melalui kegiatan ini, BWS Kalimantan I Pontianak menegaskan dukungannya terhadap program swasembada pangan nasional dengan memastikan ketersediaan air pertanian melalui pembangunan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air. Peran infrastruktur perairan menjadi faktor krusial agar lahan tetap optimal, mendukung produktivitas pertanian, dan menjamin keberlanjutan hasil panen.

Gerakan Menanam Padi Serentak diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi beras di Kalimantan Barat, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kemandirian pangan bangsa. Sinergi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat bersama BWS Kalimantan I menjadi langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan nasional.

bws-kalimantan-i-pontianak-monitoring-dir-jungkat-komplek-untuk-maksimalkan-fungsi-irigasi
BWS Kalimantan I Pontianak Monitoring DIR Jungkat Komplek untuk Maksimalkan Fungsi Irigasi
Berita Balai 30-08-2025, 10:12

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak melaksanakan monitoring Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi pada D.I./D.I.R Kewenangan Daerah di Provinsi Kalimantan Barat (Paket 1) di Daerah Irigasi Rawa (DIR) Jungkat Komplek, Kabupaten Mempawah, pada Sabtu (30/08). Tim meninjau hasil pekerjaan sekaligus penerapan system planning dengan metode tanam kompak, di mana petani melakukan kesepakatan sebelum menanam serentak guna mengurangi risiko hama. Setelah sebelumnya gagal tanam akibat banjir, kini sawah di kawasan ini telah berhasil panen berkat normalisasi jaringan yang telah dilakukan. Kegiatan ini dihadiri Kepala BWSK I, M. Tahid, bersama Kepala Seksi Pelaksanaan, Adib Lathiful Huda, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa, Dita Widyo Putro.

Dalam dialog yang dilakukan, Kepala Desa mengusulkan pembangunan pintu air di Sungai Air Hitam, dinding penahan tanah, serta bendung / tanggul untuk mencegah intrusi air asin. Usulan ini dinilai mendesak mengingat terdapat ±68 hektare sawah yang berada dekat kawasan air asin / muara sungai.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BWSK I, M. Tahid, menjelaskan terkait usulan turap dan tanggul, Kepala BWSK I menegaskan opsi tersebut belum dapat direalisasikan. Namun, dapat dipertimbangkan pembangunan saluran kolektor untuk mengendalikan intrusi air asin sekaligus memudahkan suplai air tawar ke lahan pertanian, yang akan dikaji lebih lanjut melalui studi teknis.

Untuk mendukung system planning, koordinasi dengan Poktan dan Kepala Desa perlu terus diperkuat agar sesuai dengan budaya setempat. Selain itu, disampaikan dalam paket pekerjaan ini pentingnya dilakukan penyusunan manual Operasi dan Pemeliharaan (O&P) pintu air, serta pelaksanaan running test yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara (BA) bersama stakeholder terkait. Kepala BWSK I juga meminta PPK Irigasi dan Rawa melakukan pendataan ulang pengamat lapangan untuk memperkuat pengawasan jaringan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, desa, dan petani, sistem irigasi di DIR Jungkat Komplek diharapkan berfungsi optimal serta mendukung ketahanan dan swasembada pangan berkelanjutan di Kalimantan Barat.
 

Video

Instagram

Aplikasi & Link Terkait

Dukung Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Wujudkan Zona Integritas