
BWS Kalimantan I Pontianak Monitoring DIR Jungkat Komplek untuk Maksimalkan Fungsi Irigasi
Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak melaksanakan monitoring Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi pada D.I./D.I.R Kewenangan Daerah di Provinsi Kalimantan Barat (Paket 1) di Daerah Irigasi Rawa (DIR) Jungkat Komplek, Kabupaten Mempawah, pada Sabtu (30/08). Tim meninjau hasil pekerjaan sekaligus penerapan system planning dengan metode tanam kompak, di mana petani melakukan kesepakatan sebelum menanam serentak guna mengurangi risiko hama. Setelah sebelumnya gagal tanam akibat banjir, kini sawah di kawasan ini telah berhasil panen berkat normalisasi jaringan yang telah dilakukan. Kegiatan ini dihadiri Kepala BWSK I, M. Tahid, bersama Kepala Seksi Pelaksanaan, Adib Lathiful Huda, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa, Dita Widyo Putro.
Dalam dialog yang dilakukan, Kepala Desa mengusulkan pembangunan pintu air di Sungai Air Hitam, dinding penahan tanah, serta bendung / tanggul untuk mencegah intrusi air asin. Usulan ini dinilai mendesak mengingat terdapat ±68 hektare sawah yang berada dekat kawasan air asin / muara sungai.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BWSK I, M. Tahid, menjelaskan terkait usulan turap dan tanggul, Kepala BWSK I menegaskan opsi tersebut belum dapat direalisasikan. Namun, dapat dipertimbangkan pembangunan saluran kolektor untuk mengendalikan intrusi air asin sekaligus memudahkan suplai air tawar ke lahan pertanian, yang akan dikaji lebih lanjut melalui studi teknis.
Untuk mendukung system planning, koordinasi dengan Poktan dan Kepala Desa perlu terus diperkuat agar sesuai dengan budaya setempat. Selain itu, disampaikan dalam paket pekerjaan ini pentingnya dilakukan penyusunan manual Operasi dan Pemeliharaan (O&P) pintu air, serta pelaksanaan running test yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara (BA) bersama stakeholder terkait. Kepala BWSK I juga meminta PPK Irigasi dan Rawa melakukan pendataan ulang pengamat lapangan untuk memperkuat pengawasan jaringan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, desa, dan petani, sistem irigasi di DIR Jungkat Komplek diharapkan berfungsi optimal serta mendukung ketahanan dan swasembada pangan berkelanjutan di Kalimantan Barat.