Monitoring dan Identifikasi Pasca Banjir di Kota Palu
BWS Sulawesi III Palu Lakukan Penanganan di Lokasi Terdampak

Guyuran hujan deras yang melanda Kota Palu belakangan ini, dan puncaknya di hari Jum’at tanggal 24 April 2025 dengan intensitas dan curah hujan yg tinggi, mengakibatkan bencana banjir di sejumlah kawasan strategis. Situasi ini segera mendapat perhatian dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu. Menyikapi kondisi tersebut, Tim Satuan Tugas Bencana BWS Sulawesi III Palu diterjunkan ke lapangan untuk melakukan penanganan cepat dan mengurangi dampak yang ditimbulkan, terutama di kawasan terdampak seperti Jalan Puenjidi, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Palu Barat, serta Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore.

Kepala BWS Sulawesi III Palu, Dedi Yudha Lesmana, S.T., M.T. bersama jajarannya turun langsung ke lokasi untuk melakukan monitoring dan identifikasi penyebab banjir. Berdasarkan hasil sementara di lapangan, banjir terjadi akibat kombinasi antara tingginya curah hujan, longsoran material dari daerah hulu sungai, serta penyempitan alur sungai di bagian hilir. Akibatnya, aliran air tidak tertampung secara optimal, meluap ke wilayah pemukiman, membawa lumpur, material kayu, serta sedimen lainnya yang memperparah kondisi banjir di area permukiman dan jalan utama.

Secara spesifik, di wilayah Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Mantikulore, banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan di kawasan perbukitan atau gunung di sekitarnya. Kondisi geografis tersebut menyebabkan aliran air deras turun ke wilayah hilir. Namun, karena alur pembuangan air di daerah hilir hanya berupa drainase berkapasitas kecil, limpasan air tidak tertampung dengan baik, sehingga meluap hingga ke belakang kompleks Mapolda Sulawesi Tengah dan membanjiri ruas Jalan Raya. Idealnya, aliran air ini seharusnya bermuara langsung ke badan sungai.

#SigapMembangunNegeriuntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri