Pada tanggal 26 Mei 2022 pukul 17.00 WITA hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan bencana banjir melanda Kabupaten Majene yang mengakibatkan Banjir di Wilayah Kecamatan Ulamanda dan Kecamatan Malunda Kabupaten Majene.
Menurut Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, ada Sebanyak 1312 rumah warga yang terendam oleh banjir, merusak fasilitas umum dan Tanah longsor mengakibatkan putusnya jembatan penghubung antar dua dusun di Desa Bambangan.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu Bapak Taufik, S.ST.,MT Bersama Kasubdit Wilayah III Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Ir. Moh Kotra Nizam Lembah dan Bupati Majene H. A. Achmad Syukri Tammalele, S.E., M.M. melakukan visitasi ke lokasi bencana di Kecamatan Malunda yaitu Desa Bambangan, Desa Kayu Angin dan Desa Lombong Timur pada 1 Juni 2022 dalam rangka melakukan tanggap darurat atas bencana banjir yang melanda.
“Dengan kondisi tanggap darurat ini kami telah bergerak cepat untuk membentuk tim yang berkoordinasi dengan pusat di Jakarta dan kami berupaya secepatnya agar masyarakat sekitar aman dari luapan Sungai Deking”, Ucap Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu Bapak Taufik, S.ST.,MT dalam tinjauan Bersama Bupati Majene H. A. Achmad Syukri di lokasi bencana.
Ir. Moh Kotra Nizam Lembah selaku Kasubdit Wilayah III Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan memberikan masukan metode pengendalian luapan sungai dan juga mengintruksikan untuk menormalisasi bantaran dan tebing sungai yang rusak akibat banjir di sertai material lumpur dan batang kayu.
Dua alat berat excavator telah dikerahkan BWS Sulawesi III SNVT Prov. Sulawesi Barat untuk membantu memenuhi apa yang dibutuhan di Desa Bambangan. “ini merupakan banjir terbesar yang kami alami karna terakhir kejadian seperti ini 50 tahun lalu.” ucap Kepala Desa Bambangan.