Apel Kesiapsiagaan dan Gotong Royong, BWS Sumatera I, TNI-POLRI, dan Pemerintah Daerah Siap Pulihkan Aceh Tenggara

Berita Balai •

Aceh Tenggara, (7/12) — Apel kesiapsiagaan bencana yang digelar di Kabupaten Aceh Tenggara pada hari ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi potensi bencana. Kegiatan ini melibatkan Pemerintah Daerah, TNI–POLRI, serta berbagai instansi terkait yang hadir sebagai bentuk komitmen bersama menjaga keselamatan masyarakat. Kehadiran para pihak menunjukkan kesiapan dalam mempercepat respons ketika kondisi darurat terjadi. Seluruh rangkaian acara berlangsung tertib, terarah, dan fokus pada peningkatan koordinasi. Momentum ini sekaligus mempertegas pentingnya sinergi antarlembaga dalam penanganan kebencanaan.

Pelaksanaan apel turut melibatkan Tim Satgas BWS Sumatera I yang hadir sebagai bagian dari dukungan teknis dan tanggung jawab lembaga dalam mitigasi serta pemulihan pascabencana. Selama kegiatan berlangsung, koordinasi antara satgas dan jajaran pemerintah daerah berjalan intensif. Mereka memastikan seluruh rencana kerja dapat diterapkan dengan cepat apabila terjadi keadaan darurat di wilayah tersebut. Komitmen ini menunjukkan bahwa penanganan bencana tidak hanya mengandalkan satu institusi, melainkan kolaborasi terpadu. Kehadiran BWS Sumatera I juga memperkuat perencanaan teknis di lapangan.

Usai apel, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan gotong royong bersama yang menyasar sejumlah desa terdampak. BWS Sumatera I bersama Pemda, TNI–POLRI, serta instansi lainnya turun langsung membersihkan material bencana di Desa Lauser, Desa Simpur, Desa Jambur Lak-Lak, dan Desa Bener Bepapah di Kecamatan Ketambe. Para personel bekerja menyingkirkan lumpur, kayu, dan endapan lain yang menghambat aktivitas warga. Kegiatan ini berlangsung serentak dan terkoordinasi dengan baik di seluruh titik. Kolaborasi tersebut memperlihatkan kerja nyata lintas sektor bagi masyarakat.

Kondisi medan yang cukup berat tidak menyurutkan semangat para petugas dan relawan yang berada di lapangan. Seluruh unsur bergerak secara sistematis dengan membagi tugas sesuai kebutuhan di masing-masing desa. Peralatan pendukung juga dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan material yang cukup tebal. Setiap tim melakukan pemetaan cepat agar pekerjaan dapat berjalan efisien tanpa mengganggu aktivitas masyarakat yang mulai kembali beradaptasi. Kehadiran seluruh unsur pemerintah dan instansi semakin mempercepat pemulihan lingkungan.

Melalui kegiatan gabungan ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari upaya percepatan penanganan pascabencana. Sinergi lembaga menjadi bukti bahwa kesiapsiagaan dan gotong royong adalah fondasi utama dalam membangun ketangguhan daerah terhadap ancaman bencana. Kehadiran BWS Sumatera I bersama Pemda, TNI–POLRI, dan berbagai instansi terkait memastikan bahwa penanganan kondisi darurat dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan. Langkah ini menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan serta kelancaran aktivitas masyarakat Aceh Tenggara. Harapannya, kolaborasi semacam ini terus berlanjut dalam setiap upaya mitigasi dan pemulihan ke depan.