Pembangunan Batu Pemecah Ombak Dimulai, Antisipasi Banjir Rob di Meulaboh  

Aceh

Petugas melakukan pengerjaan penyusunan batu pemecah ombak untuk pengamanan bibir pantai di kawasan Perbatasan Gampong Pasir dan Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (21/7/2020).
Petugas melakukan pengerjaan penyusunan batu pemecah ombak untuk pengamanan bibir pantai di kawasan Perbatasan Gampong Pasir dan Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (21/7/2020).

MEULABOH – Pihak rekanan yang menangani pembangunan tanggul pengaman tebing, mulai melakukan pengerjaan dengan penyusunan batu pemecah ombak.

Pembangunan ini menjadi harapan warga korban banjir selama ini, di Gampong Pasir dan Suak Indrapuri.

Para petugas terlihat bekerja ekstra, untuk menuntaskan pembangunan tanggul pengaman bibir pantai di daerah tersebut yang direncanakan selesai pada Desember 2020.

“Kita berharap tetap on schedule sesuai disampaikan oleh PPK Sungai dan Pantai, Balai Wilayah Sungai Sumatera I diperkirakan Desember bisa dapat diselesaikan. Upaya ini sejalan dengan keinginan dan apa yang disampaikan Bapak Bupati,” jelas Dr Kurdi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat kepada Serambinews.com, Selasa (21/7/2020).

Disebutkan, pengerjaan revetment atau penanganan abrasi Pantai Meulaboh tahun ini sepanjang 210 meter, dengan pagu anggaran dari Kementerian PUPR sekitar Rp 13 miliar lebih.

Saat ini sedang dalam realisasi.

"Meski cuaca saat ini cukup ekstrim, mudah-mudahan  proses pekerjaan bisa cepat diselesaikan. Kami terus berkoordinasi dengan Satker SNVT dari Kementerian PUPR, terutama dengan Bapak Ari sebagai PPK Sungai dan Pantai,” jelas Dr Kurdi.

Lebih lanjut jelasnya, di samping pengerjaan pembangunan tanggul pengaman pantai yang sedang berjalan saat ini, Pemerintah Aceh Barat dalam menangani keluhan warga tetap berkontribusi.

Salah satunya percepatan pembangunan drainase area Suak Indrapuri dan Gampong  Pasir.

Untuk mengurangi genangan, jika banjir rob terjadi kembali nantinya.

“Setiap kepentingan masyarakat tentu kita respon cepat, sesuai dengan kondisi yang ada guna kepentingan bersama. Namun hal itu tidak bisa bersifat dadakan dalam penuntasan setiap masalah dan kendala yang tentunya dilakukan berporoses, yang jelas kepentingan rakyat menjadi hal utama dalam perhatian pemerintah daerah," imbuhnya.

Sumber: aceh.tribunnews.com

Berita

berita/98c4a8bf-85b3-4fc9-9206-e01a4a436dde/1738567231.jpg

Dirjen SDA 2025 Siapkan Program Strategis Dukung Swasembada Pangan

berita/14aa982d-f184-40ff-83a0-f47908ba285e/1738226711.jpg

Hasil Rakor TA 2025 Kementerian PU, Fokus pada Infrastruktur Berkelanjutan

berita/d8cda9ac-e651-42dd-ad1a-216a9f34858d/1737536914.jpg

Rapat Koordinasi Banjir Aceh Tenggara

berita/e149fc44-8cd8-464c-bfb0-2e0bc2d76ad8/1737536497.png

Menteri PU Lantik Pejabat Baru dalam Reorganisasi Kabinet Merah Putih

berita/9603dd3b-2e71-4740-abb6-78a132942163/1737012661.jpg

BWS Sumatera I Berhasil Tanam 7.225 Pohon Hingga 2024

berita/98e7268e-4a1e-40ee-b175-19d68c4b1158/1736929386.jpg

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Siap Resmikan 6 Bendungan