Pengelolaan Air Untuk Ketahanan Pangan Dan Energi
Berita Balai •
Air memang menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal tersebut disadari bahwa air menjadi faktor pendukung dalam sektor pangan dan energi. Tiga hal tersebut merupakan krisis dunia. Dengan keberadaan air maka ketahanan pangan dapat dilakukan. Dari air juga, energi dapat diciptakan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam Halal Bil Halal yang diselenggaralan oleh HATHI, KNI ICID dan KNI - Bendungan Besar(BB), Selasa (18/9) di Jakarta. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, Irjen PU Basoeki Hadimoelyono selaku Ketua Pengurus KNI BB, Sekretaris Dewan Nasional Sumber Daya Air Imam Ansori dan pengurus serta anggota dari ketiga himpunan tersebut.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa krisis di dunia adalah air, pangan dan energi. Nah, yang utama dari ketiga krisis tersebut adalah air. Dengan pengelolaan air yang naik maka akan tercapai ketahanan pangan dan energi. Untuk itu, dari himpunan dan komite yang ada di sektor air mari kita pikirkan bagaimana mengelola air dengan baik agar tidak terjadi banjir dan kekeringan,” ujar Djoko Kirmanto.
Dengan berkumpulnya perhimpunan di sektor air tersebut, diharapkan dapat memberikan sumbang pikiran untuk pengelolaan sumber daya air. Saran dan masukan sangat diharapkan dari pemerintah untuk dapat bersama – sama mengelola dan menjaga air. Karena, dengan menjaga air maka kita bisa sejahtera. (ind)
Berita

Menteri PU Tinjau Proyek Irigasi Jambo Aye di Aceh, Tegaskan Pentingnya Kepentingan Rakyat

Sungai Itu Nadi Kehidupan, Bukan Tempat Sampah

BWS Sumatera I Gelar Pembinaan Manajemen Risiko, Pendampingan e-Purchasing, dan Kunjungan ke Bendungan Rukoh

PENGUMUMAN PENGADAAN TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (TPM)PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI (P3-TGAI)TAHUN ANGGARAN 2025

Sidang VI TKPSDA WS Alas Singkil Periode II Tahun 2024: Sinkronasi Program

Jelang Laga Sengit Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Adu Kuat Sumber Daya Air Jadi Sorotan