TRENGGALEK, KOMPAS.com
- Dua jembatan penghubung antar-kecamatan di Kabupaten Trenggalek ambrol hingga putus total, Senin (14/11/2016).Jembatan putus setelah diterjang derasnya air yang meluap di sejumlah aliran sungai, salah satunya di sepanjang Sungai Tawing di Desa Ngrayung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, akibat hujan yang mengguyur terus-menerus selama tiga hari terakhir.
“Hujan beberapa hari terakhir tidak terlalu deras,namun terjadi terus menerus dengan waktu lama hingga aliran Sungai Tawing ini banjir,” ujar Sugiharto (50), warga Desa Ngrayung.
Jembatan yang putus antara lain jembatan penghubung antar-kecamatan Gandusari menuju Kecamatan Kampak dan Watulimo terputus total. Ujung jembatan ini putus total setelah terkikis aliran sungai yang sangat deras.
“Jembatan ini putus, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Minggu petang kemarin, secara bertahap hingga akhirnya jembatan ambrol terputus total,” ujar Sugiharto.
Sebelumnya, jembatan yang berada di Desa Ngrayung sudah mengalami ambrol di bagian sisi jembatan berbentuk lubang. Akibat ambrolnya jembatan, warga yang hendak melintas harus memutar menggunakan jalur lain yang jaraknya lebih jauh.
“Sebelumnya sudah terjadi ambrol bagian sisi jembatan membentuk lubang, tersisa tinggal separuh jalan,” tambah Sugiharto.
Rencananya, dalam waktu dekat, pihak Kecamatan Kampak akan membuat jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Untuk sementara, jembatan darurat nantinya hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Selain di Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, jembatan putus total akibat banjir juga terjadi di Desa Gador, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Jembatan penghubung antar desa ini putus setelah di terjang banjir pada Minggu (13/11/2016).
“Pihak jajaran Polsek Durenan bersama Tiga pilar melakukan pendataan di lokasi,guna penanganan jangka pendek. Untuk sementara, akses menuju desa Kamulan kami alihkan melewati jalur alternatif, yakni lewat Dusun Gunung Cilik,” ucap Kapolsek Durenan AKP Solichin.
- kurdi