Riau - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) fokus tangani banjir di berbagai provinsi, salah satunya di Provinsi Riau. Melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera III Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) membangun empat prasarana pengendali banjir di Provinsi Riau, yakni di Sungai Siak, Sungai Sampar Kiri dan Sampar Kanan, serta Sungai Rokan dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memandang pentingnya pengelolaan air dalam menghadapi cuaca yang ekstrim dan berpotensi menimbulkan bencana banjir. Menurutnya sebagian wilayah Indonesia sering mengalami intensitas hujan yang tinggi sehingga menimbulkan banjir.

"Bahkan daerah aliran sungai yang sebelumnya tidak pernah mengalami banjir, tahun ini menderita banjir cukup besar," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (29/7/2017).

Prasarana pengendali banjir yang kini tengah dibangun, tiga diantaranya masing-masing akan memiliki panjang 250 meter dan bermanfaat untuk melindungi kawasan masing-masing seluas 25 hektar. Pekerjaan telah dimulai sejak Februari 2017 dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2017.

Ketiga prasarana tersebut berturut-berturut berada di Sungai Siak (Desa Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir), Sungai Kampar Kiri (Desa Mentulik, Kabupaten Kampar), dan Kampar Kanan (Desa Biradang, Kecamatan Kampar Timur). Total anggaran yang dialokasikan untuk ketiga proyek tersebut adalah Rp 17,01 miliar di mana kontraktor pelaksana berasal dari lokal. Adapun progres untuk ketiga proyek tersebut berkisar 55%.

Sementara untuk prasarana pengendali banjir Sungai Rokan (Desa Sukadami, Kabupaten Rokan Hulu), dibangun sepanjang 200 meter dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,4 miliar.

Prasarana ini akan difungsikan untuk untuk melindungi fasilitas umum dari banjir dengan luas daerah terlindungi mencapai 20 hektar. Realisasi fisik pembangunan prasarana ini mencapai 80,76%.

3 Embung Dibangun

Selain membangun prasarana pengendali banjir di Riau, Kementerian PUPR melalui Ditjen SDA juga membangun tiga embung untuk melindungi fasilitas umum dari limpasan Sungai Siak, Sungai Rokan, dan Sungai Indragiri.

Untuk embung di Kota Pekanbaru yang berada pada wilayah aliran Sungai Siak (Desa Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya), menelan biaya sebesar Rp 6,51 miliar yang dimulai sejak Februari 2017 dan diharapkan tuntas pada Oktober 2017. Progres fisik sampai saat ini adalah 69,64%.

Embung Sei Kepayang yang berada di wilayah Sungai Rokan (Kabupaten Rokan Hulu), menelan biaya Rp 13,43 miliar dan direncanakan dapat selesai pada Oktober 2017. Progres fisik saat ini sebesar 36,1%.

Sementara untuk Embung Talang Bersemi yang berada pada wilayah aliran Sungai Indragiri (Desa Talang Bersemi, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu), mempunyai nilai kontrak sebesar Rp 6,04 miliar dan progres fisik saat ini mencapai 70%. (ang/ang)

sumber: detik.com

  • sisda

Share this Post