Sumbawa – Kehadiran Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini mulai memberikan dampak positif bagi masyarakat. Bendungan yang diresmikan pada 29 Desember 2022 lalu ini bukan sekadar infrastruktur sumber daya air biasa, melainkan menjadi motor penggerak untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam pernyataannya menekankan pentingnya peran bendungan dalam mendukung sektor pertanian dengan memanfaatkan potensi air secara optimal untuk kesejahteraan petani dan keberlanjutan pangan nasional.

“Bendungan tidak hanya sebagai infrastruktur air, tetapi juga motor penggerak produktivitas pertanian. Dengan suplai air yang berkelanjutan, para petani bisa meningkatkan intensitas tanam, sehingga program swasembada pangan dapat terwujud,” kata Menteri Dody. 

Bendungan Beringin Sila dibangun dengan struktur utamanya memiliki tinggi 70,5 meter, dengan panjang bendungan mencapai 787,58 meter dan lebar puncak 12 meter. Luas genangan yang terbentuk dari bendungan ini mencakup 126 hektare, dengan kapasitas tampung air yang mampu mengairi kurang lebih 3.500 hektare lahan persawahan. Kapasitas irigasi yang besar ini menjadi tulang punggung bagi perubahan pola tanam dan peningkatan hasil pertanian di Sumbawa.

Sebelum adanya Bendungan Beringin Sila, petani di Sumbawa hanya bisa mengandalkan satu kali panen dalam setahun. Keterbatasan air menjadi kendala utama yang menghambat peningkatan produktivitas. Namun, dengan ketersediaan irigasi dari bendungan ini, situasi telah berubah, para petani kini merasakan panen dua hingga tiga kali dalam setahun, sebuah perubahan yang akan mendongkrak produktivitas pertanian di Kabupaten Sumbawa.

Ahmad, seorang petani dari Kecamatan Utan, menceritakan pengalamannya. “Dulu kami hanya bisa menanam jagung sekali setahun, hasilnya pun pas-pasan. Sekarang dengan adanya irigasi dari Bendungan Beringin Sila, sawah kami bisa ditanami padi,” ujarnya.

Senada dengan Ahmad, Nurhayati, petani lain dari Desa Stowe Brang, juga merasakan manfaat besar. Ia menjelaskan bahwa perubahan paling signifikan adalah dalam pola tanam padi. “Air irigasi sekarang mengalir lancar sampai ke sawah, bahkan di musim kemarau. Kami bisa tanam dua kali untuk padi, dulu hanya sekali tanam padi dan sekali jagung,” kata Nurhayati.

Selain sebagai penunjang irigasi, Bendungan Beringin Sila dirancang sebagai bendungan multifungsi yang memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat Sumbawa diantaranya ialah:

  1. Penyediaan Air Baku: Bendungan ini mampu menyediakan air baku sebesar 76 liter/detik bagi kebutuhan rumah tangga dan industri di Kabupaten Sumbawa.

  2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM): Dengan kapasitas 1,4 MW, PLTM ini berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi listrik lokal..

  3. Pengendalian Banjir: Bendungan Beringin Sila juga berperan penting dalam mengurangi risiko banjir dengan kapasitas reduksi sebesar 85 m³/detik, atau sekitar 32,7%. 

Untuk mendukung operasionalnya, Bendungan Beringin Sila dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 40 liter/detik disertai reservoir berkapasitas 600 m³. Selain itu, sebagai alternatif energi terbarukan, bendungan ini juga dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 35 KW.

Tidak hanya fungsional, Bendungan Beringin Sila juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata. Dengan pemandangan alam yang indah dan lokasinya yang strategis di perbukitan. Potensi ini dapat menarik wisatawan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar melalui pengembangan ekowisata atau wisata edukasi.

Dengan segala fungsi yang dimilikinya, Bendungan Beringin Sila diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi Kabupaten Sumbawa. Mulai dari peningkatan hasil pertanian, menjaga ketersediaan air, mengendalikan banjir, hingga menciptakan potensi energi bersih dan pariwisata. Bendungan ini menjadi simbol kemajuan infrastruktur yang tidak hanya menjawab kebutuhan dasar, tetapi juga membuka jalan menuju pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan di NTB.

  • Kompu SDA

Bagikan Postingan Ini