Dalam rangka mendukung Nawacita Jokowi-JK, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR mempunyai beberapa program prioritas tahun 2015-2019 yaitu pembangunan 65 bendungan, pembnagunan jaringan irigasi baru 1 juta ha, rehabilitasi jaringan irigasi 3 juta ha, pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir 3080 km, pembangunan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku 67,52 m3/det dan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pengamanan pantai.

Khusus pembangunan 65 bendungan, untuk tahun 2017 dibangun 9 bendungan baru, dan ada 30 bendungan lanjutan (on going). “Jadi akan ada 39 bendungan baru, 16 bendungan lanjutan (on going) dan 29 bendungan selesai,” kata Imam Santoso dalam wawancaranya dengan Metro TV, di Gedung Direktorat Jenderal SDA, Jakarta (250717).

Salah satu bendungan yang sedang dalam proses adalah Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara. “Bendungan Ladongi adalah satu satunya bendungan yang ada di provinsi Sulawesi Tenggara yang masa pelaksanaannya adalah 2017-2020 dengan menggunakan dana APBN senilai Rp. 844 milyar.  Nantinya bendungan ini akan mempunyai kapasitas tampung sebesar 45,945 x 106 m3, penyediaan air irigasi seluas 3604 ha dan penyediaan air baku 0,12 m3/det. Dan saat ini progress bendungan tersebut sekitar 8,5%,”ujar Direktur Jenderal SDA.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air berharap agar yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya ini, cepat selesai, walaupun masa pembangunannya sampai dengan 2020. “Bendungan Ladongi ini sangat dibutuhkan agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat harus cepat selesai. Dan saya juga berharap agar pihak-pihak terkait seperti Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara, terutama yang terkait dengan pembebasan lahan, dapat saling berkoordinasi. Karena sebenarnya kesulitan dalam membangun bendungan adalah pada saat pembebasan lahan. Untuk PT. Hutama Karya juga dapat segera menyelesaikan pembangunan bendungan ini,” jelas Imam Santoso. (tin/eci kompuSDA)

  • kompusda

Share this Post