Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang sangat banyak, namun masih banyak dari potensi tersebut yang belum dimanfaatkan dengan baik karena masih minimnya infrastruktur sumber daya air di Indonesia. Agar potensi sumber daya air tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) membangun tampungan-tampungan air di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Bendungan Tamblang yang terletak di Provinsi Bali.

Bendungan yang berlokasi di Kabupaten Buleleng tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketersediaan air di Indonesia yang merupakan bagian dari NAWACITA, khususnya Pulau Bali yang merupakan destinasi pariwisata Internasional. Bendungan Tamblang merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang akan menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air baku dan irigasi ke sawah tetap terjaga.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun dimana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m3/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi. “Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya  bendungan dan embung/situ untuk penampungan air,” jelas Menteri Basuki.

Bendungan Tamblang yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2022 ini memiliki kapasitas tampungan sebesar 7,6 juta m3 untuk memenuhi kebutuhan air irigasi D.I Bungkulan dan D.I Bulian seluas 588 Hektar (Ha). Di samping itu, bendungan ini juga bermanfaat sebagai penyediaan air baku dengan debit 510 liter/detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, pengendalian banjir, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara. 

Bendungan Tamblang yang dibangun oleh BWS Bali Penida ini memiliki luas lahan 73 hektar dengan sumber air berasal dari Tukad Daya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter. Pembangunan bendungan Tamblang diharapkan akan mendukung ketersediaan air di Provinsi Bali yang merupakan salah satu destinasi pariwisata bertaraf internasional. (kompusda sandro/panji)

 

  • kompusda

Share this Post