Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane menggelar press conference pada tanggal 30 September 2016 di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Press conference ini bertujuan untuk menjelaskan kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta Tahap 2 Paket 1 dan Paket 2. Hadir dalam acara ini Kepala BBWS Ciliwung Cisadane, Teuku Iskandar dan rekan-rekan media.
Iskandar menjelaskan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta dilakukan karena saat ini DKI Jakarta terancam banjir akibat pasang surut air laut (rob) dan luapan air sungai terutama di wilayah DKI Jakarta bagian Utara. Kondisi ancaman tersebut diperparah dengan kondisi penurunan muka tanah atau Land Subsidence yang mengakibatkan peningkatan resiko banjir secara signifikan untuk Kota Jakarta. Penurunan muka tanah berkisar rata-rata 7,5 cm s/d 10 cm per tahun dan kondisi saat ini Wilayah Jakarta bagian Utara sudah berada pada 2 meter sampai 3 meter di bawah permukaan laut. Berdasarkan data survei lapangan pada tahun 2013 yang dijabarkan pada Master Plan National Capital Integrated Coastal Development, lebih dari 40% pengaman pantai tidak mampu menahan muka air laut tertinggi. Oleh karena itu, upaya perlindungan pengamanan pantai sangat mendesak untuk segera dilaksanakan sebagai bentuk penyediaan public safety oleh Pemerintah terhadap banjir beserta dampak negatif terhadap kegiatan sosial dan ekonomi seluruh masyarakat Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Pekerjaan Pelaksanaan Pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta merupakan upaya perlindungan terhadap ancaman banjir rob yang meningkat, akibat penurunan permukaan tanah (land subsidence) dan kenaikan muka air laut melalui perkuatan dan peninggian tanggul laut dan tanggul muara sungai serta penataan kawasan pesisir pantai utara DKI Jakarta dan sekitarnya. Manfaat pekerjaan ini adalah untuk menahan air laut akibat gelombang pasang air laut atau banjir rob, mengurangi kerugian ekonomi dan kerugian secara sosial akibat banjir rob dan sebagai batas jelas pengembangan daratan di kawasan pesisir. Pelaksanaan pekerjaan “Pembangunan Pengaman Pantai DKI Jakarta†merupakan rangkaian kegiatan dari program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau dikenal juga sebagai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang menjadi kegiatan proyek strategis nasional, pengertiannya dalam pelaksanaannya, fungsinya dan manfaat benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Pekerjaan Pelaksanaan Pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta Tahap 2 Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 1800 meter, yang sebelumnya tanggul sudah dikerjakan sepanjang 75 meter pada tahun 2014. Kontraktor untuk pekerjaan ini adalah PT. Waskita Karya dengan PT. Adhi Karya KSO. Dan yang menjadi Konsultan Supervisi pada pekerjaan ini adalah PT Yodya Karya dengan Innako Internasional Konsulindo KSO. Untuk paket 2 berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2200 meter. Kontraktor untuk paket 2 adalah PT. Wijaya Karya dengan PT.Sac Nusantara KSO dan Konsultan Supervisi yaitu PT Yodya Karya dengan PT Innako International Konsulindo KSO. Pelaksanaan Pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta Tahap 2 Paket 1 dan Paket 2 telah dimulai pada November 2015 dan akan berakhir pada April 2018 (multiyears contract).
Pembangunan Pengamanan Pantai DKI Jakarta Tahap 2 menggunakan spun pile (bulat) berdiameter 1,2 meter, panjang 24 meter yang akan dipancang menggunakan metode inner boring dengan trace ke arah laut ± 10 meter s/d 20 meter dari garis pantai, nantinya di atas tanggul akan dibuat untuk pejalan kaki, jalur sepeda, jalan inspeksi dan dermaga untuk parkir nelayan serta penataan lingkungan di wilayah sekitarnya. (dro kompuSDA)
- Publikasi