BBWS CIMANUK CISANGGARUNG GELAR SOSIALISASI P3-TGAI TAHAP II TAHUN 2025: WUJUDKAN TATA KELOLA AIR YANG TRANSPARAN DAN BERKEADILAN
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pengelolaan air irigasi yang partisipatif dan berintegritas, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (Satker OP) menyelenggarakan Sosialisasi Tingkat Balai Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahap II Tahun Anggaran 2025 pada 9 Oktober 2025 bertempat di Hotel Aston, Cirebon. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebagai langkah awal memperkuat tata kelola irigasi berbasis masyarakat. Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Pakta Integritas antara BBWS Cimanuk Cisanggarung dengan penerima manfaat program sebagai bentuk komitmen bersama dalam mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik penyimpangan.
Dalam kegiatan tersebut, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat turut berpartisipasi melalui sambungan Zoom Meeting sebagai narasumber. Materi yang disampaikan berfokus pada aspek hukum dan pencegahan tindak pidana korupsi, khususnya pada pengelolaan keuangan program berbasis masyarakat seperti P3-TGAI. Narasumber menegaskan bahwa korupsi tidak hanya mencakup penyuapan atau gratifikasi, tetapi juga tindakan manipulasi laporan, penyalahgunaan anggaran, dan pelanggaran kewenangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi negara serta masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi seluruh pelaksana program untuk menjunjung prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam setiap tahapan kegiatan.
Program P3-TGAI sendiri merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) yang berorientasi pada padat karya tunai dan berbasis partisipasi masyarakat petani. Program ini difokuskan pada kegiatan pembangunan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi kecil secara swakelola oleh P3A, GP3A, dan IP3A, dengan tujuan meningkatkan fungsi jaringan irigasi, memperluas layanan air, dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah. Kegiatan Tahap II Tahun 2025 ini mencakup 40 daerah irigasi yang tersebar di 7 kabupaten/kota, meliputi 31 kecamatan, 47 desa/kelurahan, dan melibatkan 51 penerima manfaat langsung.
Secara nasional, keberhasilan implementasi P3-TGAI telah menunjukkan dampak signifikan terhadap produktivitas pertanian. Berdasarkan data Kementerian PUPR (2024), pelaksanaan program ini mampu meningkatkan efisiensi distribusi air irigasi hingga 25 persen serta berkontribusi terhadap kenaikan hasil panen padi sebesar 10–12 persen per musim tanam. Jika rerata produktivitas padi nasional mencapai 5,5 ton per hektare, maka peningkatan melalui program ini berpotensi menambah hasil hingga 600–700 kilogram gabah kering giling (GKG) per hektare. Selain peningkatan hasil pertanian, program padat karya seperti P3-TGAI juga berdampak sosial-ekonomi karena mampu menyerap lebih dari 400 ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia sepanjang tahun pelaksanaannya.
Dari aspek hukum dan regulasi, pelaksanaan P3-TGAI berlandaskan pada Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Ketersediaan Air Irigasi Nasional, serta Peraturan Menteri PUPR Nomor 13/PRT/M/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program P3-TGAI. Kedua regulasi tersebut menegaskan pentingnya tata kelola irigasi yang melibatkan masyarakat dengan prinsip transparan, efisien, dan berkeadilan dalam penggunaan anggaran. Pelibatan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dalam sosialisasi ini menjadi wujud nyata sinergi antara lembaga penegak hukum dan instansi teknis dalam menjaga akuntabilitas pelaksanaan program pemerintah.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, BBWS Cimanuk Cisanggarung tidak hanya memastikan keberlanjutan teknis pembangunan jaringan irigasi, tetapi juga memperkuat nilai integritas di setiap prosesnya. Dengan dukungan seluruh pihak—pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat petani—Program P3-TGAI diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan irigasi yang berkelanjutan, memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani di wilayah kerja BBWS Cimanuk Cisanggarung.