Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : ppid_cimancis

BENDUNG CIKEUSIK: WARISAN 135 TAHUN YANG MENJADI SUMBER KEHIDUPAN PETANI

Bendung Cikeusik merupakan salah satu infrastruktur irigasi bersejarah di wilayah Cirebon dan Kuningan. Dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1890, bendung ini telah berusia lebih dari 135 tahun. Sejak awal beroperasi pada 1884, Bendung Cikeusik menjadi penopang utama pertanian dengan cakupan layanan awal mencapai 6.899 hektare. Meski kini melayani sekitar 6.178 hektare, keberadaannya tetap vital bagi petani di lebih dari 100 desa di dua kabupaten.
Sepanjang perjalanannya, Bendung Cikeusik telah beberapa kali menjalani rehabilitasi besar, termasuk pada tahun 1978 dan kemudian pemeliharaan rutin sejak 2012 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung. Rehabilitasi terbaru dimulai tahun 2020 dengan memperbaiki tubuh bendung, kolam olak, sayap hulu–hilir, tanggul, dan elemen pendukung lainnya. Upaya ini bertujuan agar kapasitas layanan irigasi tetap optimal serta mampu menjawab tantangan kebutuhan pertanian modern.
Dengan mengairi sawah seluas ribuan hektare, Bendung Cikeusik menjadi tulang punggung ketahanan pangan lokal sekaligus berkontribusi terhadap swasembada pangan nasional. Bagi petani, bendung ini bukan sekadar bangunan, melainkan sumber kehidupan yang memastikan padi dan tanaman pangan tumbuh subur setiap musim tanam. Dari aliran airnya, lahir harapan untuk hasil panen yang melimpah dan kesejahteraan yang lebih baik.
Hari ini, Bendung Cikeusik bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga bukti nyata bahwa infrastruktur yang dibangun ratusan tahun lalu dapat terus berfungsi dengan baik berkat pemeliharaan dan peran aktif masyarakat. Keberadaannya menjadi penghubung antara sejarah panjang pertanian tradisional dengan masa depan pertanian yang berkelanjutan di Cirebon dan Kuningan.