Penggalian Terowongan Pengelak Bendungan Mbay Lambo
Bendungan Mbay/Lambo merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terletak di Kab. Nagekeo dengan Kapasitas 51,7 juta m3 dan luas genangan mencapai 499,5 Ha. Kepala Satuan Kerja Bendungan 2, Nedy Hidayat, ST,MT yang ditemui dilokasi pekerjaan didampingi oleh PPK Perencanaan Bendungan 2, Nurman Fahrudin, ST,MT, Konsultan supervisi, Kontraktor pelaksana saat meninjau kemajuan pekerjaan Bendungan Mbay mengatakan progres pekerjaan Bendungan Mbay/Lambo sudah mencapai 16% terhitung tanggal 7 Juni 2023, ditargetkan pada tahun 2025 pekerjaan bendungan selesai 100%. “sekarang ini sudah mencapai 16%, jadi target kita selesai ini di tahun 2025 kita tuntaskan, karena ada kendala sedikit masalah sosial yang terus menerus kita reduksi biar terlaksana dengan baik”. Dijelaskan pada saat ini pekerjaan pada area konsruksi mayoritas sudah dikerjakan diantaranya Pekerjaan akses jalan masuk dan jembatan, pekerjaan main cofferdam, pekerjaan bangunan pelimpah (Spillway) dan terutama yang sedang berjalan atau dikerjakan dibangun terowongan pengelak pada bagan Inlet, sampai dengan saat ini sudah mencapai 90m dari 355m Panjang terowongan pengelak, dimana semua ini dalam rangka mempercepat pekerjaan bendungan ini selesai. “Kita targetkan di bulan Agustus atau September awal sudah selesai pekerjaan terowongan ini, sehingga air sungai sudah bisa dielakan atau dialihkan melalui terowongan”, harapnya.
Terkait deviasi terjadi pada proses pekerjaan pada saat ini sekitar 2%, dijelaskan devisiasi terjadi karena pada saat dimulai pekerjaan bendungan ini tanah pada lokasi pekerjaan (Penlok 2) belum dibebaskan atau belum dibayarkan. “Untuk itu kita konsolidasikan dengan masyarakat terdampak untuk dimulai duluan pekerjaan dan nantinya tanahnya akan tetap dibayarkan pada tahap berikutnya sesuai ketentuan yang berlaku”, katanya dan buktinya sudah ada yang dibayarkan tanahnya sekitar 50% dari area yang dibutuhkan dengan total kebutuhan sekitar 617 ha. Kepada personal atau staf pekerjaan di lapangan diharapkan sesuai dengan pesan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono agar bekerja dengan baik, tertib dan benar terutama dalam 3 hal yaitu kualitas bermutu, estetika yang memadai, dan keberlanjutan lingkungan.