Respons Cepat TKC BBWS Pompengan Jeneberang Kejadian Abrasi Sungai

Kepala BBWS Pompengan Jeneberang menerima kunjungan Bupati Pinrang, Senin 10 November 2025 bertempat di Ruang Rapat Nipa-nipa. Kunjungan ini dalam rangka koordinasi terkait kejadian abrasi yang terjadi di sejumlah titik strategis salah satunya pada sungai Saddang di Kecamatan Patampanua yang apabila tidak ditangani akan berdampak langsung pada lahan pertanian dan permukiman warga di sekitar aliran.

Bupati Pinrang, H. A. Irwan Hamid dalam kesempatan tersebut menyampaikan abrasi yang terjadi saat ini dampaknya bisa sangat besar bagi masyarakat, terutama para petani yang menggantungkan hidup pada pertanian. Karena itu, kami berharap pihak BBWS segera melakukan langkah konkret agar abrasi tidak semakin meluas.

Bupati Irwan juga menyampaikan sejumlah usulan strategis kepada pihak BBWS, termasuk penanganan abrasi pantai di Serang, Kecamatan Duampanua, serta perbaikan tanggul banjir di wilayah Bungi.

Menindaklanjuti usulan Bupati Pinrang, salasa 11 November 2025, BBWS Pompengan Jeneberang menurunkan Tim Survey untuk melakukan pengukuran dan Rabu 12 November 2025 Tim Kaji Cepat BBWS Pompengan Jeneberang melakukan kunjungan lapangan ke lokasi bencana abrasi Sungai Saddang, Kabupaten Pinrang. Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung kondisi kerusakan akibat abrasi serta mengidentifikasi langkah penanganan yang harus segera dilakukan.

TKC bersama Timm Survey melakukan pengukuran lokasi kritis yang terdampak, termasuk area bantaran sungai yang mengalami abrasi cukup signifikan. Tinjauan ini menjadi dasar penting dalam penyusunan langkah mitigasi, baik jangka pendek (darurat) guna mencegah meluasnya dampak kerusakan dan menjaga keselamatan masyarakat di sekitar lokasi.

Selain asesmen lapangan, tim juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat setempat, dan pihak terkait lainnya untuk menghimpun informasi serta menyusun rencana tindak lanjut yang efektif dan terukur.

Langkah cepat ini merupakan bagian dari komitmen BBWS Pompengan Jeneberang dalam merespons kejadian bencana secara sigap, terarah, dan berkelanjutan (SISDA)