Daerah Irigasi (DI) Banjarcahyana
Daerah Irigasi Banjarcahyana terletak di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Purbalingga, membentang dari timur ke barat dengan batas alami Sungai Serayu di sebelah selatan dan Sungai Pekacangan di sebelah utara. Sistem irigasi ini merupakan warisan sejarah dari era kolonial Belanda melalui proyek Banjar Tjahjana Werken yang dibangun pada dekade 1930-an dan sempat menjadi salah satu jaringan irigasi utama pada masanya.
Pada tahun 1985, sistem irigasi lama ditutup dan digantikan oleh sistem baru yang mulai beroperasi sejak tahun 1988, dengan sumber air utama berasal dari Waduk Mrica. Penggantian ini menandai proses modernisasi dalam pengelolaan air irigasi di kawasan tersebut.
Saat ini, DI Banjarcahyana dilayani oleh saluran primer sepanjang 32,5 km dan didukung oleh jaringan saluran sekunder utama yang mencakup wilayah:
Lengkong, Badamita, Onggok Atas, Onggok Bawah, Kebutuh, Kebutuh Kiri, Tidu, Majasari, Kemangkon, Majatengah, Pengadegan, Senon, dan Plumutan. Saluran-saluran ini menyalurkan air ke berbagai lahan pertanian dari hulu hingga hilir.
Air utama dialirkan dari Waduk Mrica melalui Saluran Induk Banjarcahyana, dilanjutkan ke saluran sekunder dan tersier. Air limpasan dari sawah-sawah di wilayah layanan Banjarcahyana kemudian mengalir ke Sungai Onggok, yang selanjutnya dimanfaatkan kembali oleh jaringan pembawa Onggok Atas dan Onggok Bawah.
Di bagian hulu sistem juga terdapat Jaringan Pembawa Cebong, yang disuplai dari Bendung Cebong, meskipun status kelembagaan pengelolaannya masih belum sepenuhnya jelas.
Untuk mendukung pengaturan distribusi air, sistem ini dilengkapi dengan 171 bangunan pengatur mekanikal, yang terdiri dari:
- 73 unit bendung/intake
- 10 bangunan bagi
- 2 bangunan bagi-sadap
- 86 bangunan sadap
Selain fungsi irigasi, sistem ini juga mendukung pemanfaatan energi terbarukan melalui 8 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang berada di sepanjang saluran induk, yaitu:
- Tapen (dikelola oleh Indonesia Power dan pihak swasta)
- Siteki
- Plumbungan
- Kincang (termasuk Blok Gadog)
- Adi Pasit
- Rakit
- Kelembagaan dan Pengelolaan
Pengelolaan irigasi dilakukan secara kolaboratif antara petani dan instansi teknis melalui:
- 1 IP3A (Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air)
- 4 GP3A (Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air)
- 41 P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air)
Lembaga-lembaga tersebut bekerja sama dengan tim teknis di bawah pengelolaan BBWS Serayu Opak dan Balai PSDA Serayu-Citanduy, melalui Korpokla Kali Sapi. Tim operasional pengelola diperkuat oleh:
- 1 koordinator
- 1 staf
- 1 juru
- 2 POB (Petugas Operasi Bendung)
- 38 PPA/TPOP (Petugas Pengatur Air / Tenaga Pengatur Operasional Pengairan)
Nama | : | Daerah Irigasi Banjarcahyana |
Lokasi | : | Kab. Banjarnegara dan Purbalingga, Prov. Jawa Tengah |
Tahun Pembuatan | : | 1838 Sampai 1988 |
Jenis Irigasi | : | Irigasi Permukaan |
Panjang Saluran Induk | : | 33,82 KM |
Panjang Saluran Sekunder | : | 23,79 KM |
Panjang Saluran Tersier | : | - KM |
Bangunan Pengatur / Mekanikal / Elektrikal | : | 171 bangunan |
Sistem Irigasi | : | - |
Unit Kerja | : | Korpokla Kali Sapi |
Luas Fungsional | : | 3.697 Hektar |
Bangunan Utama | : | Waduk Mrica Unit |
Bangunan Pelengkap | : | - Unit |
Luas Potensi | : | 5.001 |