Gelar Upacara Peringatan Hari Bakti PU, Menteri PU Sampaikan Visi Misi Asta Cita Presiden Prabowo
BBWS SUMATERA II MEDAN - BBWS Sumatera II Medan mengikuti upacara peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-79 bersama seluruh unit organisasi Kementerian PU Provinsi Sumatera Utara. Peringatan Hari Bakti PU bukan hanya sekedar seremonial tahunan, namun juga menjadi momen refleksi untuk mengingat pengorbanan pegawai PU yang gugur dalam mempertahankan gedung Departemen PU di Bandung.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Pj. Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni membacakan amanat Menteri PU, Dody Hanggodo yang menyampaikan visi Presiden Prabowo Subianto.
“Visi Presiden Prabowo Subianto “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” akan diwujudkan melalui 8 misi Asta Cita, di mana 2 misi di antaranya merupakan tugas dan fungsi utama Kementerian PU yaitu memantapkan swasembada pangan dan melanjutkan pembangunan infrastruktur,” ucapnya saat memimpin upacara yang diselenggarakan di Lapangan Preservasi BBJPN Sumatera Utara, Rabu (3/12).
Menteri PU menginstruksikan untuk melaksanakan arahan Presiden, Kementerian PU telah menyusun program Quick Wins pembangunan infrastruktur untuk dilaksanakan secara sistematis dan terpadu.
“Quick Wins 3 yakni mendukung ketahanan pangan, melalui optimalisasi manfaat bendungan yang sudah dibangun untuk melayani irigasi melalui pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta pembangunan jalan dan jembatan untuk mendukung konektivitas menuju sentra pangan, termasuk Food Estate di Kalteng, Merauke-Papua Selatan, NTT dan lain-lain,” ungkap Menteri Dody.
Hari Bakti PU yang diperingati setiap tanggal 3 Desember untuk memperingati sejarah pertempuran di Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat yang sekarang dikenal sebagai Gedung Sate Bandung. Pada tanggal 3 Desember 1945, tentara sekutu (NICA) mengepung Gedung Sate yang dijaga oleh 21 pemuda dari Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum. Pemuda-pemuda tersebut bertahan untuk mempertahankan Gedung Sateyang pada saat itu menjadi Kantor Pusat Departemen Pekerjaan Umum pertama setelah Indonesia Merdeka. Tujuh pegawai PU gugur dalam peristiwa tersebut dan dikenang sebagai Pahlawan Sapta Taruna.