Tinjau Pemulihan Pascabencana, Menteri PU Prioritaskan Penyediaan Air & Sanitasi untuk Warga di Kabupaten Aceh Tamiang
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmen Kementerian PU dalam memperkuat dukungan penyediaan air dan sanitasi bagi masyarakat terdampak bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang. Sebagai bentuk tindak lanjut penanganan pascabencana, Kementerian PU akan melaksanakan pengeboran sumur dalam dan sumur dangkal di sekitar 48 titik secara bertahap, lengkap dengan sarana sanitasi pendukung.
“Setelah urusan jalan dan jembatan mulai membaik, fokus kita berikutnya adalah soal air,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo saat melakukan kunjungan langsung ke lokasi terdampak di Aceh Tamiang.
Menteri Dody menjelaskan bahwa pengeboran sumur akan diprioritaskan pada sumber air dalam. Hal ini mempertimbangkan kondisi tanah pasca banjir yang dinilai menyulitkan pencarian sumber air dangkal di bawah kedalaman 100 meter. Upaya ini juga dilakukan sejalan dengan perbaikan sistem penyediaan air minum (SPAM) di wilayah tersebut.
Pembangunan sumur bor dan pemulihan SPAM bertujuan untuk memastikan ketersediaan air yang aman, layak, dan berkelanjutan bagi masyarakat, sekaligus mencegah potensi munculnya penyakit akibat keterbatasan akses air pascabencana.
“Kalau sudah tidak ada air, penyakit pasti datang. Setelah urusan jalan dan jembatan mulai membaik, fokus kita berikutnya adalah soal air. Air harus segera tersedia untuk seluruh masyarakat,” tegas Menteri Dody.
Kementerian PU terus berkomitmen hadir dalam percepatan pemulihan infrastruktur dasar pascabencana, tidak hanya pada sektor jalan, tetapi juga sektor vital lain seperti air minum dan sanitasi yang sangat berkaitan langsung dengan kesehatan dan keberlangsungan hidup masyarakat.
Dengan pelaksanaan program pengeboran sumur, pemulihan SPAM, serta penyediaan sarana sanitasi, diharapkan masyarakat Aceh Tamiang dapat segera kembali memperoleh akses layanan air yang memadai.