Bina KMB dan TPM, Dorong Keberhasilan P3-TGAI Untuk Sukseskan Program Swasembada Pangan

Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional dan memastikan pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) berjalan optimal, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan menggelar kegiatan Training of Trainer (TOT) untuk pelaksanaan P3-TGAI Tahun Anggaran 2025 tahap kedua, Rabu, (8/10). Kegiatan ini ditujukan bagi para Konsultan Manajemen Balai (KMB) dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) yang akan terjun langsung mendampingi masyarakat penerima manfaat program di berbagai daerah.
Kegiatan pembekalan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA, Indra Kurnia. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran KMB dan TPM sebagai ujung tombak keberhasilan program P3-TGAI di lapangan.
Melalui pembekalan ini, kami berharap para KMB dan TPM dapat mendampingi P3A, GP3A, dan IP3A penerima program P3-TGAI dengan sebaik-baiknya. Dengan pendampingan yang tepat, jaringan irigasi tersier di wilayah kerja kelompok tani dapat menjadi semakin baik, tepat sasaran, dan mampu meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional yang menjadi fokus Presiden Prabowo,” ujar Kasatker Indra.
Program P3-TGAI merupakan upaya pemerintah dalam memperkuat kemandirian petani dan memperbaiki jaringan irigasi tersier melalui pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan pendekatan padat karya, di mana masyarakat penerima manfaat terlibat langsung dalam pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi.
Pada TOT tahap kedua ini, para peserta mendapatkan sejumlah materi pembekalan yang disusun secara komprehensif. Materi pertama membahas mengenai pengenalan dasar sistem irigasi serta turunannya, untuk memperkuat pemahaman teknis para pendamping mengenai infrastruktur air dan manfaatnya bagi produktivitas pertanian.
Materi dilanjutkan dengan sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan program serta penjelasan mengenai tugas dan mekanisme pelaporan KMB dan TPM. Sesi ini menjadi sangat penting untuk memastikan pelaksanaan program di lapangan dapat berjalan tertib, transparan, dan sesuai aturan yang berlaku.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan pelatihan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Analisis Harga Satuan (AHS) yang menjadi bagian penting dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan fisik program P3-TGAI.
Suasana pembekalan berlangsung interaktif. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi dan aktif dalam diskusi. Banyak peserta mengajukan pertanyaan serta menyampaikan pengalaman mereka di lapangan, sehingga memperkaya pembahasan dalam setiap materi.
Melalui pendekatan pembelajaran yang bersifat partisipatif ini, diharapkan para KMB dan TPM dapat lebih siap saat mendampingi masyarakat penerima manfaat di wilayah kerjanya masing-masing. Usai mengikuti TOT, para KMB dan TPM akan turun langsung ke lapangan untuk memberikan pendampingan administrasi dan teknis di daerah pelaksanaan program.
Kegiatan TOT ini menjadi bagian penting dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan P3-TGAI, sekaligus mendukung program swasembada pangan nasional. Melalui pendampingan yang kuat, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan air bagi lahan pertanian, memperkuat ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari TOT ini, para KMB dan TPM diharapkan dapat menjadi mitra dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat.