Tingkatkan Kapasitas KMB dan TPM, BBWS Sumatera II Medan Gelar Training of Trainer P3-TGAI

Aug 5, 2025 - 10:05
 0
Tingkatkan Kapasitas KMB dan TPM, BBWS Sumatera II Medan Gelar Training of Trainer P3-TGAI

BBWS SUMATERA II MEDAN -  Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (TOT) untuk pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Konsultan Manajemen Balai (KMB) dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) yang akan bertugas mendampingi masyarakat petani, khususnya Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A), serta Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) dalam mengelola jaringan irigasi di wilayah Sumatera Utara.

Kegiatan TOT secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan, Ali Cahyadi Achmad, yang hadir mewakili Kepala BBWS Sumatera II Medan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pelaksanaan TOT ini memiliki peranan strategis untuk membekali para KMB dan TPM dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melaksanakan pendampingan bagi petani di lapangan.

“Melalui pelatihan ini, saya berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi. Selain itu, saya juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan TPM agar memahami tugasnya selaku pendamping P3A, serta tetap berpedoman kepada petunjuk teknis (juknis) sehingga hasil pekerjaan nantinya dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Selanjutnya, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA, Indra Kurnia, turut memberikan sambutan dengan menjelaskan bahwa P3-TGAI adalah program yang bertujuan untuk rehabilitasi, peningkatan, atau pembangunan jaringan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani. Pelaksanaan program ini dilaksanakan sendiri secara swakelola oleh P3A, GP3A maupun IP3A di wilayah kerja mereka.

“Melalui program ini, peran TPM menjadi sangat penting dalam mendampingi P3A/GP3A/IP3A agar pelaksanaan program dapat berjalan tepat sasaran. Harapannya, jaringan irigasi tersier yang ada dapat semakin baik, sehingga mendukung peningkatan kinerja pengelolaan jaringan irigasi dan berkontribusi terhadap program Ketahanan Pangan Nasional,” jelasnya.

Dalam kegiatan TOT ini, para peserta mendapatkan pembekalan, mulai dari pengenalan tentang irigasi dan turunannya, sosialisasi (juknis) serta penjelasan rinci mengenai tugas dan mekanisme pelaporan bagi KMB dan TPM. Selain itu, peserta juga dilatih dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Analisa Harga Satuan (AHS), agar mampu menyusun dokumen administrasi pelaksanaan program dengan baik dan akurat.

Kegiatan ini juga dirancang interaktif, dengan sesi studi kasus yang mendorong peserta untuk menganalisis dan mempresentasikan solusi atas permasalahan yang mungkin dihadapi di lapangan. Para peserta yang terdiri dari KMB dan TPM tampak antusias dan aktif berdiskusi serta bertanya selama sesi berlangsung.

Dengan selesainya pelatihan ini, para KMB dan TPM diharapkan siap terjun langsung ke masyarakat untuk mendampingi P3A, GP3A dan IP3A dalam semua tahapan pelaksanaan P3-TGAI. Pendampingan ini meliputi aspek administrasi, teknis hingga pelaporan. Sehingga program dapat berjalan efektif, transparan, dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas pengelolaan jaringan irigasi serta kesejahteraan petani.

Pada tahun anggaran 2025 ini, P3-TGAI direncanakan akan dilaksanakan di 325 titik yang tersebar di 11 kabupaten, yaitu Kabupaten Asahan, Batu Bara, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Karo, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, dan Toba.