03 Oktober 2019 - Angin laut di daerah itu semilir selalu terasa, menemani para warganya berkegiatan sehari-hari. Memang tidak ada desiran ombak layaknya pantai tempat wisata, tapi pemandangan laut Jakarta menjadi salah satu yang mereka banggakan. Adalah Muara Baru dan Kali Baru di Jakarta Utara yang pada hari itu dikunjungi, selain melihat aktivitas warganya, juga mengunjungi pembangunan proyek tanggul pengaman pantai yang terletak persis di depan pemukiman warga, tepatnya berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Kalau dulu suka ada banjir lumayan se-dengkul, tapi semenjak ada tanggul, gak parah dan surutnya juga cepat,” kata Emi (37), pemilik warung makan di dekat tanggul di Muara Baru, sore hari itu.
Perubahan iklim yang signifikan memang telah mengakibatkan tinggi permukaan air laut mengalami peningkatan sementara permukaan tanah terus mengalami penurunan, termasuk di wilayah Teluk Jakarta. Sehingga sangat diperlukan pembangunan tanggul demi mencegah banjir rob akibat pasang surut air laut. Oleh karenanya, tidak hanya Emi yang merasa bersyukur dengan adanya tanggul tersebut, Iwan (42), warga Muara Baru itu turut merasakan dampak pembangunan tanggul pantai ini, dirinya mengatakan sudah beberapa tahun terakhir wilayah tempat tinggalnya tak lagi terkena musibah banjir, kalau pun ada tidak separah sebelumnya. "Sudah empat tahun terakhir ini kayaknya enggak pernah banjir (tinggi). Kalau pun banjir, ada tapi enggak tinggi ya," ungkapnya.
Sementara di kawasan Kali Baru, pembangunan tanggul pantai dimanfaatkan oleh warganya untuk berkumpul di sore hari dengan kegiatan senam ibu PKK. Nursiyati (45 tahun), ketua RW 3 Kelurahan Kalibaru mengatakan kegiatan senam rutin dilaksanakan setiap Rabu sore hari dan Sabtu pagi hari.
“Senang sekali dengan pembangunan tanggul Kalibaru, ibu-ibu PKK rutin senam di sini, ada yang jogging, sepedaan, tempat anak main. Pedagang juga suka datang ke sini. Tadinya kan ini kumuh banyak sampah, sekarang sudah bagus jadi lokasi wisata kita,” ujar Nur. Tentunya selain menjadi tempat rekreasi warga sekitar dengan pemandangan laut, proyek sepanjang 2,2 kilometer ini dilengkapi oleh ruang terbuka publik bisa sebagai tempat orang berkumpul.
Selain Nursiyati, Syaeful Mansur (50) sebagai Ketua Lembaga Musyawarah Kalibaru berharap agar pembangunan proyek ini ke depannya tidak menggangu aktivitas warganya yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Dia berharap ada pembangunan dermaga untuk kapal-kapal nelayan bersandar. "Berharap agar diperhatikan kegiatan mata pencaharian tak terganggu. Supaya kegiatan ekonomi terutama di pesisir pantai kan banyak yang mata pencahariannya sebagai nelayan, agar mereka tidak memutar terlalu jauh," kata Syaeful.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, kawasan pesisir Jakarta terus mengalami penurunan permukaan tanah hingga 11-12 cm per tahun. Hal ini mengakibatkan Utara Jakarta ini kerap direndam banjir rob. Oleh karenanya pembangunan tanggul pantai Jakarta menjadi bagian penting dari program prioritas jangka pendek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development.
Pembangunan tanggul pantai tersebut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PUPR telah menyelesaikan pembangunan tanggul paket 1 yang berlokasi di Kelurahan Muara Baru sepanjang 2,3 km dan Paket 2 di kelurahan Kali Baru dengan panjang tanggul 2,2 km.
Tentunya pekerjaan rumah dari proyek NCICD ini masih cukup panjang dan diperlukan kerja sama dari semua pihak, penurunan tanah yang terjadi di Kota Jakarta memang baru dirasakan dampaknya di beberapa wilayah saja, namun usaha pencegahan ke depan demi kota Jakarta yang aman dan nyaman untuk ditinggali harus dimulai dari sekarang, perlahan tanggul ini akan terbangun membentang pesisir Jakarta untuk melindungi daratan Jakarta dari penurunan tanah yang semakin tahun terjadi.
(kompusda/dnd/ech)