Dalam rangka memperkuat ketahanan sumber daya air melalui infrastruktur pembangunan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) akan membangun empat bendungan baru di 3 provinsi pada tahun 2022.
"Untuk pembangunan bendungan baru adalah Bendungan Kedung Langgar dan Cabean di Jawa Tengah, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan serta Bendungan Kolhua di Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) SDA, Jarot Widyoko, beberapa waktu lalu.
Ditjen SDA mendapatkan total alokasi pagu indikatif tahun 2022 sebesar Rp 41,04 triliun, yang terdiri dari Rp 38,58 untuk ketahanan SDA dan Rp 2,45 triliun untuk dukungan manajemen. Sebesar Rp 11,35 triliun akan dialokasikan untuk melanjutkan 34 bendungan, pembangunan 4 bendungan baru, dan revitalisasi 3 danau prioritas.
Selain infrastruktur bendungan, sektor irigasi dan rawa juga menjadi program prioritas Ditjen SDA di tahun 2022 yakni dengan pembangunan jaringan irigasi seluas 5.000 hektare dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 100 ribu hektar dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5,50 triliun.
Ditjen SDA juga mengalokasikan Rp 2,03 triliun untuk penyediaan air baku melalui peningkatan kapasitas air baku sebesar 1,5 meter kubik per detik, pembuatan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) di 550 lokasi dengan pola padat karya, pembangunan 8 embung pada daerah sulit air dan pemanfaatan bendungan yang sudah selesai dibangun.
Kemudian terdapat rencana program pengendalian daya rusak dengan alokasi dana Rp7,32 triliun melalui pengendalian banjir sepanjang 60 km dan pengamanan pantai sepanjang 40 km, serta pembangunan 2 check dam pada wilayah sungai (WS) prioritas.
Di samping itu, dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan Ditjen SDA memiliki rencana alokasi anggaran sebesar Rp8,63 triliun, pengadaan lahan sebesar Rp 3,09 triliun, pengendalian Lumpur Sidoarjo sebesar Rp 270 miliar, serta dukungan manajemen sebesar Rp 2,84 triliun.
Untuk program padat karya sumber daya air, Ditjen SDA mengalokasikan anggarannya sebesar RP 4,85 triliun di tahun 2022. Program pada karya ini meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), akuifer buatan simpanan air hujan (ABSAH), serta operasi dan pemeliharaan (OP) infrastruktur SDA. (Ersytra)