Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan air di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) membangun bendungan di berbagai daerah di Indonesia. Untuk tahun 2021, sudah ada delapan bendungan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk Bendungan Paselloreng yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Bendungan yang terletak di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan tersebut diresmikan oleh Presiden Jokowi pada hari ini, Kamis (9 September 2021). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dibutuhkan suplai air irigasi yang mencukupi, dan untuk kebutuhan tersebut diperlukan bendungan-bendungan yang mampu menyediakan air secara berkelanjutan. Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kementerian PUPR terus membangun bendungan di berbagai daerah di tanah air.
Bendungan Paselloreng yang dibangun oleh Ditjen SDA melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang sejak tahun 2015 hingga tahun 2020 tersebut memiliki kapasitas tampung yang sangat besar yaitu 138 juta meter kubik, dengan luas genangan 1.258 hektar. Bendungan ini mampu mengairi Daerah Irigasi (DI) seluas 8.500 hektar. Selain itu, Bendungan Paselloreng juga bermanfaat untuk mereduksi banjir Sungai Gilireng sebesar 489 meter kubik per detik, menyediakan air baku 145 liter per detik yang akan melayani enam kecamatan di Kabupaten Wajo, juga sebagai daerah konservasi dan pariwisata di daerah tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga sekaligus meresmikan Bendung Gilireng yang akan mendukung Bendungan Paselloreng. Bendung Gilireng yang juga terletak di Kabupaten Wajo tersebut memiliki tipe mercu bertingkat dengan lebar bendung 50 meter yang dilengkapi 4 pintu penguras tipe elektrik. Bendung ini memiliki debit intake sebesar 16,34 meter kubik per detik. Adapun manfaat dari Bendung Gilireng yaitu untuk mengairi Daerah Irigasi (DI) Gilireng seluas 8.500 hektar yang diharapkan bisa meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) yang semula 112% menjadi 300% (Padi-Padi-Palawija), juga sebagai objek wisata baru.
Presiden Jokowi juga menambahkan bahwa kehadiran Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng diharapkan bisa meningkatkan frekuensi tanam yang semula hanya satu kali menjadi tiga kali sehingga bisa meningkatkan produktivitas lahan, dan tentunya kesejahteraan para petani. Kedua infrastruktur ini diharapkan bisa mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional. “Tahun ini, sampai dengan Desember nanti ada 17 bendungan yang diresmikan. Kita harapkan bendungan-bendungan ini bisa memperkuat dan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia,” jelas Presiden Jokowi. Setelah memberikan sambutan, Presiden Jokowi melakukan pemutaran roda pintu air, juga menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian.
Dalam kegiatan tersebut Presiden Jokowi turut didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Dirjen SDA Jarot Widyoko dan Bupati Wajo Amran Mahmud. (kompusda sandro)