logo
Ditjen SDA Percepat Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Tukad Unda Untuk Minimalisir Risiko Banjir Lahar Gunung Agung
Foto: Pengendali banjir Tukad Unda untuk minimalisir risiko banjir lahar Gunung Agung

Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali merupakan gunung tertinggi yang ada di Pulau Bali. Gunung berapi yang masih aktif ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang terkadang mengeluarkan asap dan uap air. Terakhir, pada Tahun 2019 gunung ini mengalami erupsi hingga menyemburkan abu vulkanik ke udara.

Guna meminimalisir dampak dari aktivitas Gunung Agung tersebut, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui BWS Bali Penida mempercepat pembangunan sistem pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Unda di Kabupaten Kungkung, Provinsi Bali. Program penataan dan normalisasi sungai ini bertujuan untuk menahan aliran lahar yang membawa material vulkanik sehingga dapat meminimalisir risiko bencana banjir lahar menuju wilayah hilir, mengurangi endapan sendimen pada sungai serta mengembalikan fungsi tukad sebagai sarana irigasi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekitar Gunung Agung.

Pembangunan prasarana pengendali banjir Tukad Unda yang mulai dikerjakan sejak Agustus 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2022 sudah mencapai progres fisik di atas 70%. DAS Tukad Unda dengan hulu dari Gunung Agung melintasi Kabupaten Klungkung dan Karangasem, yang terdiri dari Tukad Telagawaja, Tukad Yeh Sah, Tukad Kaon, Tukad Petandakan, Tukad Panti dan Tukad Sabuh, dengan luas DAS sebesar 230,92 km2 dan panjang sungai utama 22,56 km. Alur sungai Tukad Unda berubah akibat endapan sendimen material banjir lahar pada tahun 2018 dan 2020 lalu.

Pembangunan prasarana pengendali banjir ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir sekaligus mengembalikan alur sungai di bagian hilir Tukad Unda akibat endapan material vulkanik. Di bagian hilir telah dikerjakan pembangunan struktur tanggul penampang tunggal (325 meter), struktur tanggul penampang ganda (1.625 meter), perkuatan tanggul eksisting (370 meter), ground sill (160 meter), dan jetty di sisi kiri 115 meter dan sisi kanan 225 meter. Selain bagian hilir juga dikerjakan pembangunan prasarana pengendali banjir di bagian hulu, tepatnya di Tukad Yeh Sah berupa pekerjaan perkuatan tebing sepanjang 900 meter, pembangunan check dam sepanjang 350 meter dan check dam pelintas. 

Pembangunan pengendali banjir Tukad Unda merupakan bagian terintegrasi dari rencana Pembangunan Kawasan Strategis Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung yang diharapkan bisa mendukung visi Pemerintah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang maknanya adalah menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali sejahtera, bahagia, sekala dan niskala. (kompusda sandro/ foto oleh BWS Bali Penida)

Feedback Pengunjung