logo
Bentuk Upaya Dalam Meningkatkan Produksi Pertanian, Bendungan Sadawarna Sudah Siap Beroperasi
Foto: Foto : Presiden Joko Widodo Meresmikan Bendungan Sadawarna

Subang - Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pengendalian banjir di Provinsi Jawa Barat, Bendungan Sadawarna yang berada di kabupaten Subang dan Sumedang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Selasa (27/12/2022).

 

Dengan adanya bunyi sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan beberapa pejabat daerah Bendungan Sadawarna telah resmi beroperasi. Bendungan ini termasuk ke dalam 61 bendungan yang ditargetkan selesai hingga 2024 mendatang dan merupakan bendungan ke-33 yang sudah diresmikan dan dioperasikan.

 

Presiden Jokowi menjelaskan Bendungan Sadawarna dapat menampung air sebesar 70 juta m3 dengan luas genangan sekitar 680 hektare, bendungan ini nantinya dapat mengairi sawah seluas 4.280 hektare di wilayah Kabupaten Subang dan Indramayu.

 

"Kita harapkan dengan banyaknya waduk-waduk  yang dibangun di Indonesia, produktivitas tanaman pangan, utamanya padi dan hortikultura dan lain-lainnya bisa naik, sehingga ketahanan dan kemandirian pangan kita semakin baik," kata Presiden Jokowi. 

 

Menteri Basuki menyampaikan perlunya modernisasi irigasi yang beriringan dengan pembangunan bendungan yang masif di Indonesia, dengan melakukan pengembangan dan pemeliharaan daerah irigasi premium dengan jaminan suplai air dari bendungan untuk menunjang sektor pertanian.

 

"Di Provinsi Jawa Barat juga tengah dibangun 2 bendungan lainnya, yakni Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang dan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya," kata Menteri Basuki. 

 

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko menjelaskan lebih lengkap kapasitas Bendungan Sadawarna yang memiliki  kapasitas tampung 70,86 juta m3 dengan panjang bendung kurang lebih 933 meter dan tinggi 40 meter.  Titik bendungan diukur dari hulu sungai mencapai jarak sekitar 43 km. Di sisi lain, panjang Sungai Cipunagara 147 km, sehingga dari titik Bendungan Sadawarna dapat mengendalikan banjir sekitar 1/3 DAS Cipunagara. 

 

"Sisanya kami harapkan dukungan dan dorongan dari pemerintah kabupaten/kota yang berada di daerah aliran Sungai Cipunagara untuk memulai mengelola run-off yang mengalir ke sungai. Misalnya dengan sumur resapan, kolam retensi, atau embung-embung," ujar Jarot.

 

Bendungan Sadawarna memiliki potensi dalam memasok air baku sebesar 1,2 m3/detik untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang. Selain itu, bendungan ini juga memiliki potensi untuk dijadikan Sumber Tenaga Listrik sebesar 2 MW.

 

Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak November 2018 dan berakhir pada Desember 2022 melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket I Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia dan Paket II oleh  PT. Nindya Karya – PT Adhi Karya (KSO) dengan anggaran APBN senilai Rp2.065 miliar.

Feedback Pengunjung