logo
The Project for Flood Control Master Plan toward Disaster Risk Reduction Investment, Upaya Mengurangi Banjir di DAS Serayu dan Das Jratun
Foto: Dirjen SDA bersama dengan para narasumber dan peserta acara

Semarang - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air(Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) mengadakan kegiatan acara Stakeholder Meeting yang mengusung tema "The Project for Flood Control Master Plan toward Disaster Risk Reduction Investment" yang dilakuan di The Grand Ballroom Gumaya Tower Hotel Semarang(7/3). 

Dalam kegiatan ini terdapat agenda yang membahas terkait pengelolaan banjir secara terpadu, The Project for Flood Control Master Plan toward Disaster Risk Reduction Investment dan isu pengelolaan banjir DAS Serayu dan Das Jratun.

Banjir menjadi bencana yang telah banyak merugikan berbagai sektor kehidupan yang sangat berpengaruh bagi masyarakat, keberadaanya seringkali dikeluhkan oleh masyarakat yang terdampak. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan secara instan, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat dalam menyelesaikan masalah tersebut.

“Kita mendapat bantuan dari JICA untuk membuat master plan, intinya untuk pengendalian banjir di aliran sungai Serayu, Jragung dan Tuntang, jadi ada 3 DAS menurut pandangan pak menteri kini kondisinya kritis” Jelas Jarot Widyoko selaku Plt. Direktur Jenderal SDA.

Kegiatan ini merupakan suatu bentuk upaya pemerintah dalam pengelolaan banjir yang kian membahayakan masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh titik terang mengenai master plan yang menjadi solusi permasalahan banjir.

Badan Kerjasama Indonesia Jepang(JICA) melakukan hibah dalam rangka pengelolaan banjir di Indonesia khususnya untuk wilayah sungai Serayu dan Jratun. Hibah yang dilakukan oleh JICA berupa bantuan teknologi yang sebelumnya sudah dilakukan di Jepang yang nantinya akan diadopsi dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di DAS Serayu dan DAS Jratun.

“Kedua lokasi ini diusulkan menjadi lokasi prioritas karena adanya permasalahan sedimentasi yang cukup parah” ucap Bob Arthur, Direktur Sungai dan Pantai.

Selain itu, dalam memperoleh titik terang mengenai master plan yang menjadi solusi permasalahan banjir, Ditjen SDA turut mengundang Kementerian/lembaga lainnya seperti Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasonal Penanggulangan Bencana (BNPB), PT Perusahaan Listrik Negara(PLN), PT Indonesia Power dan akademisi terkait.(fif)

Feedback Pengunjung