Bekasi, 28 Oktober - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, bekerja sama dengan Mekong River Commission (MRC), mengadakan workshop "Knowledge Sharing on Irrigation Technology" yang berlangsung pada tanggal 28 Oktober hingga 2 November. Acara ini menjadi wadah untuk memperkuat kerjasama dan pertukaran pengetahuan mengenai teknologi irigasi, khususnya micro irigasi antara negara-negara yang dilalui oleh Sungai Mekong, yaitu Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam.
Kegiatan ini merupakan salah satu tahap MoU concerning a Partnership between the Republic of Indonesia and the Mekong River Commission seperti yang dikatakan oleh Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, M. Rizal dalam sambutannya “Indonesia stands as the first non-Mekong nation within ASEAN to sign a partnership memorandum of understanding with the MRC” ujarnya.
Rizal dalam wawancaranya menekankan bahwa kolaborasi ini dilakukan karena memang MRC adalah salah satu komisi Sungai yang terdekat dari Indonesia, sungai ini adalah termasuk sungai yang besar dan Indonesia merasa berkepentingan dalam semangat ASEAN untuk berbagi pengetahuan di dalam teknologi irigasi.
“Karena ini adalah grant dari pemerintah Indonesia jadi yang terlibat adalah Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan, sementara untuk pelaksanaannya (dilakukan) oleh Kementerian Pekerjaan Umum, khususnya oleh Direktorat Bina Teknik dan Direktorat Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air yang dilaksanakan oleh Balai Teknik Irigasi” tegas Rizal.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Mekong River Commission (MRC) Anoulak Kittikhoun menyampaikan bahwa MRC menyoroti pentingnya Sungai Mekong bagi negara-negara anggota MRC dan kerja sama strategis yang dibangun dengan Indonesia. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara negara-negara ASEAN, dan memberikan apresiasi khusus kepada Indonesia sebagai negara ASEAN non-Mekong pertama yang membangun kolaborasi resmi dengan MRC.
Anoulak Kittikhoun juga menyoroti pentingnya mengeksplorasi teknologi irigasi baru untuk menjaga produktivitas dan keberlanjutan sumber daya air di Sungai Mekong. Ia menegaskan bahwa, meskipun (air) Sungai Mekong berlimpah, tantangan berupa musim kering yang berkepanjangan akibat perubahan iklim semakin nyata, dan topik ini menjadi kunci dalam menghadapi situasi ini. “So when we are exploring new irrigation technology, and irrigation is the biggest water use in the Mekong, so when we are exploring new technology in irrigation, it is a very timely topic. So we need to be ready, we need to be able to collaborate and reach out and partner with our friends.” ungkapnya.
Kepala Balai Teknik Irigasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dery Indrawan dalam laporannya mengatakan bahwa ia percaya kegiatan ini akan memberikan manfaat besar bagi semua, terutama dalam menghadapi tantangan signifikan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air, baik sekarang maupun di masa depan. “We trust that this event will proceed smoothly and provide substantial benefits to all of us, particularly in confronting the significant challenges facing water resource management, both now and in the future,” kata Dery.
Kegiatan knowledge sharing ini diikuti oleh 33 peserta, yang terdiri dari perwakilan negara Indonesia, Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Workshop Knowledge Sharing on Irrigation Technology ini menghadirkan berbagai topik, seperti irigasi lahan kering, irigasi gun sprinkler, jaringan irigasi air tanah, dan irigasi ramah ikan (fishway). Dengan subtema Water Saving Irrigation on Drylands, Sprinkler Irrigation Network Design, Sprinkler Irrigation Network Operation and Maintenance, Sprinkler Operation and Testing, Potential and Use of Ground Water for Irrigation, Groundwater Irrigation Network Planning and Design, Groundwater Irrigation Network Planning and Design Practicum, Sprinkler Irrigation Network Operation and Maintenance, Operation and Maintenance of Groundwater Irrigation Networks, Fishway Irrigation Planning and Design. Topik tersebut akan disampaikan oleh narasumber dari Balai Teknik Irigasi, IPB, UGM, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Turut hadir dalam kegiatan ini berbagai pemangku kepentingan penting dari Indonesia dan negara-negara anggota MRC. Turut hadir dalam acara ini berbagai pemangku kepentingan penting dari Indonesia dan negara-negara anggota MRC. Di antaranya perwakilan dari Direktorat Kebijakan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Biro Kerjasama Teknis Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara, Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum. (fifi/arg)
BeritaTerkini
2025-01-09 07:15:18
2025-01-04 07:01:22
2025-01-04 06:48:35
2025-01-04 06:46:12
© Copyrights 2024. BWS Bali-Penida.