Pemerintahan Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) saat ini tengah memfokuskan pengembangan irigasi guna mendukung swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo. Salah satu yang menjadi tantangan dalam mencapai hal tersebut ialah pergeseran musim yang terjadi di tanah air yang menyebabkan terganggunya ketersediaan air untuk irigasi.
Oleh karena itu, berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan air irigasi, salah satunya ialah dengan pembangunan bendungan. Pasokan air dari bendungan akan menjamin ketersediaan air untuk irigasi (daerah irigasi premium). Salah satu manfaat dari bendungan adalah sebagai penampung air di saat musim hujan yang kemudian airnya dapat dimanfaatkan pada saat musim kemarau. Dengan bendungan, daerah irigasi premium akan selalu terjamin ketersediaan airnya.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telah menyelesaikan pembangunan jaringan irigasi sepanjang 6 km yang mendapatkan suplai air dari Bendungan Pidekso tahun 2024 lalu.
"Pada tahun 2025 ini akan kita kerjakan seluruhnya dari ujung ke ujung, sehingga ada sekitar 1.295 hektare lahan irigasi fungsional dapat suplai air dari Bendungan, target kami akhir tahun ini atau paling lambat 2026 sudah selesai," kata Menteri PU Dody Hanggodo saat meninjau Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, pada Jumat (3/1).
Dengan terjaminnya ketersediaan air untuk irigasi dari Bendungan Pidekso, diharapkan dapat meningkatkan produksi petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun bisa bertambah menjadi 2 atau 3 kali tanam.
Bendungan yang sudah diresmikan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo ini memiliki luas genangan sebesar 232 ha dengan kapasitas volume tampung mencapai 25 juta m³ bermanfaat untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.493 ha terdiri dari lahan fungsional 1.295 ha di Giriwoyo dan Baturetno Kab. Wonogiri serta lahan potensial yang sebelumnya sawah tadah hujan seluas 198 ha.
Selain manfaat untuk irigasi, Bendungan Pidekso memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat di 3 kecamatan di Kabupaten Wonogiri dengan kapasitas 300 liter per detik dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru.
BeritaTerkini
2025-01-09 07:15:18
2025-01-04 07:01:22
2025-01-04 06:48:35
2025-01-04 06:46:12
© Copyrights 2024. BWS Bali-Penida.